Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

"Maryamah Karpov" Kisah Terakhir Tetralogi Laskar Pelangi dalam Resensi Novel

Diperbarui: 5 Maret 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel "Maryamah Karpov" (Pict: Dokumen pribadi)

Kalau sudah membaca ketiga buku karya Andrea Hirata dalam Tetralogi Laskar Pelangi, tentunya kurang afdhol bila tidak melanjutkan sampai buku yang terakhir. Meskipun, buku ini sudah terbit sejak tahun 2008, membaca lagi buku-buku karya Andrea seolah mengingatkan lagi kenangan-kenangan manis membaca novel ini sambil duduk manis di teras depan rumah sambil menikmati kopi. Dan kali ini pun dengan hal yang sama, membuat sedikit tulisan tentang "Maryamah Karpov" kisah terakhir Tetralogi Laskar Pelangi dalam resensi novel ini, membuat Saya merindukan hal yang sama meskipun dengan cara yang berbeda.

Tetralogi Laskar Pelangi dan Andrea Hirata seolah menjadi satu kesatuan, yang menyebutkan Laskar Pelangi akan langsung tertuju pada penulis yang satu ini. Buku-buku yang ditulisnya memang memberikan hal positif tentang mimpi-mimpinya sendiri yang diterjemahkannya dalam karya tulis yang tersusun apik dalam sebuah novel.

Informasi  Buku:

  • Judul: "Maryamah Karpov" (Mimpi-mimpi Lintang).
  • Penulis: Andrea Hirata.
  • Penerbit: PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.
  • Tahun terbit : Cetakan ke-1 November 2008, Cetakan ke-6 Maret 2009.
  • Tebal buku: viii + 504 halaman
  • ISBN: 978-979-1227-45-2.

Resensi Buku "Maryamah Karpov -- Mimpi-mimpi Lintang"

Pada dasarnya sama dengan ketiga novel sebelumnya, pada novel keempat ini "Maryamah Karpov" mengisahkan tentang sosok perempuan dari sudut pandang yang jarang ditulis dan diekspos para penulis Indonesia, dengan kata satire, ironi dan meluap-luap.

Maryamah Karpov menjadi sebuah cerita dan kisah tentang perjalanan hidup seorang Ikal, sejak Ikal kecil, dengan keluarga sederhana dan sangat bersahaja. Bahkan berita kenaikan pangkat bagi ayahnya setelah puluhan tahun banting tulang bekerja sudah menjadi hiburan tersendiri bagi keluarga Ikal, meskipun pada akhirnya berita dan surat undangan tersebut salah alamt.

Kisah Ikal dalam novel keempat ini tidak diceritakan secara detail tentang perjalanan pendidikan sampai kelulusannya di Universutas Sorbone, Paris, Perancis. Cerita yang disampaikan pun hanya menceritakan perjalanan setelah selesai dan menyelesaikan studinya dari Peranbcis.

Berbagai cerita unik dan lucu disampaikan penulis, mulai dari Ikal yang pulang ke Belitong dengan naik kapal, terombang-ambing di lautan dengan perjuangannya untuk sampai ke Belitong, sampai mimpi dan keinginan Ikal untuk mendapatkan A Ling, wanita cantik yang diimpikan sejak kecil.

Baca juga: "Edensor" Sebuah Kisah Tetralogi Laskar Pelangi dalam Resensi Novel.

Ada kisah menarik, mungkin sebagai selingan, bagaimana Dokter Diaz seorang dokter gigi muda yang ingin mengabdikan hidupnya di Belitong, sampai dengan Ketua Karmun yang membujuk masyarakat untuk mencabut giginya ke Dokter Diaz.

Cinta pertama dan mimpi Ikal pada A Ling tersulut kembali apalagi setelah Ikal menemukan mayat-mayat di laut, dan di salah satu korban di lengan kanan mayat terdapat rajah yang sama dengan yang dimiliki A Ling. Tentu saja hal ini menjadikan Ikal termotivasi untuk mencari A Ling.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline