Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Resensi Buku - Harga Sebuah Hati

Diperbarui: 24 Januari 2023   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku "Harga Sebuah Hati" (Pict: Dokumen pribadi)

Apa yang ada dibenak Anda bila membaca sebuah karya tulis, entah itu puisi, cerpen, cerbung atau novel? Tentunya makna yang tersirat dalam buku tersebut, terlepas hanya sekedar mengisi waktu, tentu memilih buku pun tidak hanya sekedar memilih, Anda pasti tertarik dengan siapa saja yang menulis cerita dalam sebuah buku tersebut. Begitu pula kali ini, berbagai cerita pendek kumpulan penulis senior telah memikat hati Saya untuk mengungkap beberpa hal menarik yang terangkum dengan singkat dalam resensi buku "Harga Sebuah Hati".

Berbicara tentang buku, buku ini sebenanya sudah sangat lama berada dalam rongga lemari buku kumpulan cerpen. Beberapa kali membaca, baru kali ini Saya bisa serius membacanya dalam sebuah lorong waktu kosong dengan ditemani secangkir kopi sedikit pahit. Jujur, saat memilih buku ini untuk dimiliki dalam sebuah toko buku di Surabaya, nama Gola Gong, lebih menarik hati Saya, selain lebih kenal lama nama Gola Gong, yaitu sejak masih duduk di bangku sekolah.

Identitas Novel:

  • Judul novel: Harga Sebuah Hati - Antologi Cerpenis Rumah Dunia.
  • Penulis: Tias Tatanka dan kawan-kawan.
  • Penerbit: PT. Andal Krida Nusantara.
  • Tahun terbit: Cetakan ke-1, Mei 2006.
  • Tebal buku: 142 halaaman.
  • ISBN: 979-98229-7-1.

Resensi Buku Fiksi "Harga Sebuah Hati"

Buku atau novel "Harga Sebuah Hati" merupakan kumpulan cerpen dari Rumah Dunia yang kedua setelah Kacamata Sadik. Cerita yang ada di dalam buku ini sungguh menarik dan tentu saja akan membawa Anda membayangkan pada apa yang disampaikan dalam cerita tersebut.

Terdapat 10 judul cerpen yang disampaikan, antara lain:

  • Harga Sebuah Hati, karya Tias Tatanka.
  • Baju Baru Buat Lebaran, karya Toto ST Radik.
  • Si Dul Ingin Sekolah, karya Qizink La Aziva.
  • Diantar Kematian, karya Iman Nur Rosyadi.
  • Tiga Lelaki yang Memberiku Cahaya, karya Gola Gong.
  • Seulas Senyum di Awan Mendung, karya RG Kedung Kaban.
  • Fay Si Heroik, karya Wangsa Nestapa.
  • Seroja, karya Najwa Fadia.
  • Bandot, karya Firman Venayaksa.
  • Tuhan, Beri Aku Uang, karya Aji Setiakarya.

Semua cerita yang ada tersebut sangat menarik, dan memberikan hikmah postif dan secara tersirat memberikan hal penting dalam hidup. Dari sepulu cerita tersebut terdapat dua cerita yang menarik Saya, yaitu "Tiga Lelaki yang Memberiku Cahaya", karya Gola Gong dan "Harga Sebuah Hati", karya Tias Tatanka yang menjadi judul dari Antologi Cerpen Rumah Dunia ini.

  •  Tiga Lelaki yang Memberiku Cahaya, karya Gola Gong.

Gola Gong meberikan sebuah kisah menarik, kisah sedih dan kisah betapa pentingnya arti keluarga, apalagi setelah diambil oleh Sang Pemilik Hidup.

Cerita ini berisi penggamabaran bagaimana seorang ibu harus kehilangan permata dan tiang hidupnya, yang merupakan  tiga lelaki yang disayanginya, antara lain:

1. Sang suami, meninggal lima tahun lalu, mobil suaminya tergelincir masuk jurang di daerah Padalarang. Sopir dan suaminya meninggal.

2. Si sulung dua tahun kemudian, anak lelaki pertamanya, hilang di Gunung Pangrango. Lima hari kemudian tim SAR menemukan si sulung tewas di dasar jurang sambil memeluk ransel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline