Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Gaya Hidup Sederhana Namun Kaya

Diperbarui: 21 Januari 2023   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Pict: Dokumen pibadi)

Sungguh hidup itu sangat nikmat, dan menjadi lebih nikmat kalau selalu mensyukuri apa yang masih ada dan menikmati semua yang telah diberikan Alloh. Yang menjadi berbeda adalah saat sudah mulai ada rasa untuk diperhatikan bahkan mendapat perhatian orang lain, namun kemampuan untuk menuju ke arah tersebut tidak ada. 

Atau dengan istilah yang populer saat ini, ingin mencitrakan bahwa dirinya lebih baik atau lebih merasa memiliki seolah-olah tampak kaya, yang akhirnya berusaha melakukannya dengan segala cara. 

Namun banyak diantaranya yang berlaku sebaliknya, masih banyak diantaranya yang memilih gaya hidup sederhana namun kaya. 

Dalam benaknya adalah mengapa kekayaan yang selama ini dimilikinya harus ditunjukkan, bukankah kekayaan itu untuk dinikmati bukan untuk dipertontonkan.

Pola hidup "seolah-olah" akan terus ada, meskipun berbeda bentuk. Bahkan saat menikmati secangkir kopi nikmat di sebuah kedai kopi, penampakan orang-orang seperti juga masih ada dan selalu ada. 

Dengan handphone trebaru, iPhone terbaru dengan segala aksesoris yang melekat ditubuhnya ingin menunjukkan, "ini lho barang yang aku pakai baru semua", seolah berharap ingin selalu disanjung. Memang watak dasar manusia adalah senang dipuji dan hal wajar bagi mereka untuk menunjukkan jati dirinya dengan hal tersebut.

Sederhana namun Kaya

Diantara berbagai pilihan menikmati hidup, masih banyak orang yang lebih senang menikmati hidup apa adanya, hidup menjadi lebih tenang, karena tidak mengejar gengsi. 

Gaji seberapa banyak pun akan tidak cukup untuk membiayai gaya hidup, namun gaji yang dinikmati dengan rasa syukur akan cukup untuk membiayai hidup. 

Masih banyak contoh orang-orang yang lebih senang menikmati hidup dan orang-orang ini benar-benar kaya. Yang lebih fokus dengan usaha untuk membeli aset yang lebih menghasilkan daripada aset yang sifatnya konsumtif.

Beberapa waktu lalu banyak beredar sebuah kisah yang diceritakan seorang sahabatnya tentang gaya hidup, yaitu seorang teman yang punya mobil, dan mobil itu hanya Daihatsu Sirion bekas, beli iPhone 5C pun bekas, namun untuk membeli apartemen convertible 4 unit semuanya dibelinya secara cash. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline