Lihat ke Halaman Asli

firman Maulana

Mahasiswa/guru/

Psikologi Pendidikan dan Neuromitologi: Mengatasi Miskonsepsi Otak dalam Pembelajaran

Diperbarui: 26 November 2024   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Psikologi Pendidikan dan Neuromitologi: Mengatasi Miskonsepsi Otak dalam Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, sering muncul konsep-konsep populer yang terkait dengan fungsi otak dan cara manusia belajar. Sebagian dari konsep ini, meskipun menarik, ternyata tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Salah satu isu menarik yang jarang dibahas secara mendalam adalah bagaimana neuromitologi---kepercayaan pada mitos tentang otak---dapat memengaruhi praktik pendidikan. Artikel ini mengupas bagaimana psikologi pendidikan dapat membantu mengidentifikasi, mengatasi, dan menggantikan neuromitologi dengan pendekatan berbasis bukti untuk meningkatkan pembelajaran.

---

Apa itu Neuromitologi dalam Pendidikan?

Neuromitologi adalah kepercayaan pada informasi yang tidak akurat atau keliru tentang fungsi otak, yang sering digunakan untuk mendukung metode pembelajaran tertentu. Beberapa neuromitos yang umum dalam pendidikan meliputi:

1. "Siswa memiliki dominasi otak kanan atau kiri."

   Mitos ini menyatakan bahwa individu yang "berotak kanan" lebih kreatif, sedangkan mereka yang "berotak kiri" lebih analitis.

   

2. "Kita hanya menggunakan 10% kapasitas otak."

   Kepercayaan ini telah lama terbantahkan oleh penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa hampir seluruh bagian otak aktif pada waktu tertentu, tergantung aktivitas.

3. "Gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik menentukan keberhasilan belajar." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline