Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Remedial Sebagai Suatu Upaya dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Diperbarui: 16 November 2024   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOK.pribadi

Oleh: Firman Ilahi (Guru SDN 2 Ciroyom Garut /Mahasiswa PPG UIN SGD kelas PAI-2.K1-06)

Pembelajaran remedial adalah upaya mengatasi kesulitan belajar siswa dengan memberikan kesempatan tambahan untuk menguasai materi yang belum dipahami. Konsep pengukuran, penilaian, dan evaluasi berperan penting dalam hal ini. Pengukuran memberi angka berdasarkan kriteria tertentu, penilaian mencakup analisis data untuk menilai kemampuan siswa secara lebih luas, dan evaluasi menilai pencapaian tujuan pembelajaran secara menyeluruh. Penerapan ketiga konsep ini dalam pembelajaran remedial memungkinkan pendidik untuk mengidentifikasi kekurangan siswa dan memberikan umpan balik konstruktif. Ini membantu siswa mengatasi kesulitan, mencapai ketuntasan pembelajaran, dan memastikan pemahaman materi sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya berikut adalah beberapa poin yang membahas Pembelajaran Remedial Sebagai Suatu Upaya Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar:

Pertama : Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Remedial; Pembelajaran remedial adalah program pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengatasi masalah belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan. Pembelajaran ini melibatkan metode perbaikan yang terencana dan terstruktur guna mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang sulit. Mukhtar dan Rusmini (2005) mendefinisikannya sebagai pembelajaran yang terprogram, sedangkan Arifin (2009) menekankan bahwa ini adalah kelanjutan dari pembelajaran reguler. Berdasarkan Permendikbud 103 dan 104 Tahun 2014, remedial menjadi bagian penting dalam kurikulum untuk mencapai ketuntasan minimal, dengan evaluasi berkelanjutan guna meningkatkan prestasi siswa secara optimal.

Kedua: Tujuan Pembelajaran Remedial; Pengajaran remedial bertujuan untuk membantu siswa mencapai ketuntasan belajar. Ada dua tipe utama dalam cakupan pengajaran remedial, yaitu tipe Bloom dan tipe Killer. Tipe Bloom menekankan pemahiran bagian-bagian tertentu dari materi hingga siswa mencapai tingkat penguasaan 80-90%. Siswa yang belum mencapai ketuntasan hanya perlu mengulang bagian yang belum dikuasai, bukan seluruh materi. Sementara itu, tipe Killer mengharuskan siswa mengulang seluruh materi jika belum mencapai ketuntasan 100%. Guru perlu mengenal kedua tipe ini untuk menentukan pendekatan yang sesuai dalam membantu siswa mencapai hasil belajar optimal.

Ketiga: Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial; Pembelajaran remedial dilakukan untuk membantu siswa yang belum menguasai kompetensi dasar tertentu hingga mencapai ketuntasan. Remedial diberikan maksimal dua kali; jika setelah itu nilai siswa masih di bawah standar, guru perlu melibatkan orang tua untuk penanganan lanjutan. Waktu pelaksanaan remedial dapat disesuaikan, misalnya setelah siswa mempelajari Kompetensi Dasar (KD) tertentu atau setelah tes Kompetensi Inti (KI) yang mencakup beberapa KD. Prinsip belajar tuntas menekankan bahwa siswa harus mencapai penguasaan tertentu sebelum melanjutkan ke materi berikutnya, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan perbedaan kemampuan antar siswa berkurang.

_________________________

*Tulisan ini disarikan dari Jurnal 2 KB 4 Modul 7 EVALUASI PEMBELAJARAN ( Tugas Selasa 13 November 2024) Dosen Sri Maryanti, S.Si., M.Pd.

Penulis: 

Firman Ilahi; Lahir di Garut, tahun 1989, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak JALALUDIN (alm) dengan Ibu N.  SALIMAH. Alamat tempat tinggal di Mareme Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat Indonesia (44177) . Mengajar PAI di SDN 2 Ciroyom Alamat Kp. Dukuh Ds. Ciroyom Kec. Cikelet dari tahun 2008 sampai sekarang. Pendidikan Sekolah dasar Lulus tahun :2001; Madrasah Tsanawiyah tahun : 2004; Madrasah Aliyah tahun : 2007; Perguruan Tinggi S1 PAI, STAI AL-Musaddadiyah Garut tahun: 2011. Motivasi Ikut PPG : meningkatkan kompetensi sebagai guru agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas. Moto Hidup: Bersyukur adalah kunci untuk membuka pintu kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline