Lihat ke Halaman Asli

Firmanda Yulian Puspita

MAHASISWA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Mahasiswa UMM Latih Merajut Ibu-Ibu PKK di Desa, Mendorong Peningkatan Ekonomi Lokal

Diperbarui: 22 Agustus 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi Foto Ibu-Ibu PKK Desa Cerme Kendalpayak RT 03 bersama Mahasiswa PMM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Kelompok 276 Gelombang 07 (Dok. pribadi)

Kembangkan Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang latih Merajut Ibu-Ibu PKK di Desa, Mendorong Peningkatan Ekonomi Lokal

Malang, 20 Agustus 2023 - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah meluncurkan inisiatif kreatif yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa sekaligus mendukung perkembangan keterampilan ibu-ibu PKK di Desa Cerme Kendalpayak Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Dalam Program Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa (PMM) pelatihan merajut yang dikembangkan oleh mahasiswa ini berhasil menarik perhatian masyarakat setempat dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi komunitas setempat.

Ibu-Ibu PKK sedang melaksanakan Kegiatan Merajut (Dok. pribadi)

Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 276  gelombang 7 tahun 2023 Universitas Muhammadiah Malang (UMM) di Desa Cerme Kendalpayak kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Dengan Berjalannya pengabdian Masyarakat ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Delora Jantung Amelia, M. Pd. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) gelombang 7 tahun 2023 diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 276 terdiri dari 2 mahasiswa dan 3 mahasiswi yang berasal dari Fakultas Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial (FISIP) studi Ilmu Komunikasi (Ilkom).

Dalam program ini, sejumlah mahasiswa UMM dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) setempat untuk merancang dan melaksanakan pelatihan merajut bagi ibu-ibu PKK di Desa Cerme Kendalpayak. Tujuan utama dari program ini adalah memberikan keterampilan baru kepada para ibu rumah tangga untuk menghasilkan produk rajutan berkualitas yang nantinya dapat dijual di pasar lokal maupun online.

Defani Yusanto, koordinator program ini, mengatakan, "Kami ingin memberikan dukungan kepada ibu-ibu di Desa Cerme Kendalpayak untuk mengembangkan potensi mereka dalam bidang kerajinan tangan. Melalui keterampilan merajut, mereka dapat menciptakan produk bernilai ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga ataupun Desa itu sendiri." Program pelatihan ini berlangsung selama satu bulan dengan empat kali pertemuan perminggunya, di mana peserta akan diajarkan berbagai teknik rajut mulai dari dasar hingga tingkat lanjutan. Selain keterampilan teknis, mahasiswa juga memberikan pelatihan dalam manajemen usaha kecil dan pemasaran, membantu para peserta dalam memasarkan produk-produk rajutan mereka ke Landmark atau destinasi yang ada disekitar Desa tersebut.

Koordinator Memberikan Sambutan dan Penjelasan Mengenai Program kerja Kelompok Kami (Dok. pribadi) 

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Indah selaku Ketua para ibu-ibu PKK, mengatakan, "Saya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk belajar merajut. Sebelumnya, saya hanya menghabiskan waktu luang di rumah, tetapi sekarang saya bisa menghasilkan produk rajutan yang indah dan bermanfaat." tak hanya itu Bela selaku Owner Happy durian juga menyambut baik inisiatif para mahasiswa ini. Ia menyatakan, "Program ini merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kampus.

Hasil yang menggembirakan telah muncul dari program pelatihan merajut yang dicanangkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk ibu-ibu PKK di desa. Produk rajutan berkualitas yang dihasilkan oleh para peserta pelatihan kini telah berhasil dijual dengan sukses, dan pendapatan yang diperoleh digunakan untuk membeli alat kebersihan komunitas serta disumbangkan kepada masjid dan mushola setempat. Keberhasilan ini merupakan bukti konkret bahwa investasi dalam pengembangan keterampilan dapat menghasilkan dampak positif yang merata dalam komunitas, memperkuat perekonomian lokal sekaligus memupuk semangat berbagi dan solidaritas sosial di kalangan masyarakat.

Proses Penyerahan Alat Kebersihan Kepada Perwakilan Mushola Setempat (Dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline