Lihat ke Halaman Asli

Dampak Positif dan Tantangan Pendidikan Berbasis Teknologi

Diperbarui: 24 Desember 2024   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pembelajaran Online (https://www.pexels.com/photo/clever-diligent-black-boy-learning-lessons-online-with-laptop-5905702/)

Di abad 21 ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa teknologi berkembang dengan sangat cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai aspek-aspek kehidupan lainnya juga ikut berkembang. Dengan berbagai inovasi-inovasi yang mengimplementasikan teknologi pada aspek-aspek kehidupan sehingga berbagai aspek kehidupan juga ikut berkembang dan tidak tertinggal. Contohnya pada aspek pendidikan, hasil dari kolaborasi antara perkembangan teknologi dan pengaplikasiannya pada aspek pendidikan adalah pembelajaran daring (dalam jaringan), aplikasi edukasi dan penggunaan AI pada proses pembelajaran.

Dengan adanya inovasi-inovasi tersebut pada bidang pendidikan diraihlah manfaat-manfaat seperti pada pembelajaran daring memungkinkan pelajar untuk fleksibel dalam mengakses materi dimana saja dan kapan saja serta mengurangi biaya transportasi dan menghemat waktu yang sebelumnya digunakan untuk perjalanan ke tempat belajar. Pada aplikasi edukasi, banyak aplikasi edukasi yang memiliki fitur yang interaktif seperti kuis, permainan edukatif, dan simulasi yang meningkatakan keterlibatan pelajar dalam proses belajar. Pada penggunaan AI, AI dapat menjadi tutor virtual untuk membantu pelajar kapan saja. Tutor ini mampu menjawab pertanyaan pelajar, memberikan penjelasan tambahan dan panduan belajar.

Berbagai hal tersebut terlahir dari perkembangan teknologi pada bidang pendidikan yang memiliki dampak positif pada kehidupan kita. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terlahir juga dampak negatif dan tantangan baru dengan adanya perkembangan tersebut.

Beberapa tantangan yang dihadapi seperti berikut

Pembelajaran Daring

  • Sarana Pendukung Pembelajaran

Proses  pembelajaran  yang  dilaksanakan  secara  daring  atau  jarak  jauh  menuntut  peserta  didik  harus memiliki  alat  komunikasi  minimal  android dan internet yang stabil. Realitanya pelajar yang tidak memiliki android sendiri karena keadaan ekonomi keluarga, sehingga peserta didik harus meminjam atau memakai android orang tua untuk belajar. Belum lagi keterbatasan koneksi internet yang memerlukan jaringan internet yang stabil.

  • Pemahaman Teknologi

Terdapat pelajar yang  tidak  memahami  teknologi  yang  digunakan  oleh guru  dalam  proses pembelajaran. Adanya  kendala  pemahaman  teknologi membuat proses pembelajaran hanya terpaku dalam aplikasi tertentu yang mudah diakses.

  • Semangat Belajar Rendah

Semangat  peserta  didik  yang  rendah  dapat  terlihat  dari  kurang  aktif  dan  tertariknya  dalam  mengikuti pembelajaran  daring  meskipun  fasilitas  sudah  memadai. Belajar tanpa pertemuan langsung dan kurangnya interaksi dengan teman sebaya juga menjadi salah satu faktor yang menurunkan motivasi belajar.

Aplikasi Edukasi

  • Aksesibilitas dan Kesenjangan Digital

Tidak semua siswa atau peserta didik memiliki akses yang sama terhadap perangkat teknologi atau internet yang stabil. Kesenjangan ini bisa mempengaruhi efektivitas aplikasi edukasi.

  • Konten yang Relevan dan Berkualitas
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline