Lihat ke Halaman Asli

Sesat Pikir Adi Supriadi

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kompasiana berisi banyak tipe manusia. Sebagian di antaranya aneh. Salah satu yang aneh itu, menurut saya, tentu saja si Adi Supriadi. Hehehehehe. Dia enteng banget menghapus komen orang di tulisannya. Saya dan beberapa kompasianer lain sudah sering jadi korban ringan tangannya itu. Anak muda ini punya profil yang mentereng: Memiliki Nama Pena Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan. Seorang Writer, Trainer, Public Speaker dan Entertainer. Saat ini bekerja sebagai Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183/ 081809807764/ YM: assyarkhan/ FB: adikalbar@gmail.com/ Twitter: @assyarkhan/ GoogleTalk: adikalbar/ Skype: adikalbar/ PIN BB: 322235A9. Group: http://groups.yahoo.com/group/assyarkhan/. Salam Berbagi. Terasa Berarti Dengan Berbagi. Wih! Mentereng banget, kan, profilnya? Orang kecil macam saya tentu merasa makin kerdil berhadapan dengan orang berprofil menjulang seperti demikian. Apalagi Kompasianer yang pernah diwawancarai radio karena kehebatannya ini enteng sekali menghapus komen orang di lapaknya. Dia berprinsip "terasa berarti dengan berbagi" tapi pendapat orang begitu gampang dihapus. Sungguh aneh, bukan? Antara pikiran dan perbuatan tidak bergayut. Saya tentu tak mau lagi diperlakukan begitu. Capek-capek komen kok dihapus. Emangnya sampah! Padahal, saya komen ke tulisan dia karena ingin berbagi. Maka, saya tulis saja unek-unek ini jadi postingan sendiri, supaya Adi Supriadi tak bisa menghapusnya. Wakakakakakak. Dalam tulisannya di sini, Adi Supriadi membuat pernyataan yang berbanding terbalik dengan profilnya sebagai penulis, pelatih, pembicara publik, dan penghibur. Dengan seenaknya dia mengategorikan kompasianer yang tidak terverifikasi, tidak memuat foto Profile yang jelas, dan memberikan komentar bernada provokatif dan memancing permusuhan, sebagai kaum tidak bertanggungjawab. Sebuah generalisasi yang asal-asalan dan tidak bertanggung-jawab. Hihihihihihi. Sebuah sesat pikir! Kompasianer yang terdaftar sejak 10 Desember 2010 ini agaknya tak mampu memahami sesuatu dari sudut pandang orang lain. Dia ingin semua orang sama cara berpikirnya dengan dia. Yang berbeda harus dilenyapkan. Benar-benar manusia aneh. Dia tidak tahu, tak banyak orang mau bersusah-susah men-scan KTP dan mengirimnya ke Admin supaya bisa bergelar "Terverifikasi". Sebab, tidak terverifikasi pun, orang masih leluasa memanfaatkan blog keroyokan ini. Tidak bertanggung-jawab? Kata siapa? Tengok saja kompasianer yang tidak terverifikasi, umumnya berkontribusi dengan sehat di forum ini. Profil tidak dengan foto asli juga bukan berarti tak bertanggung-jawab. Jangan lupa, banyak alasan mengapa orang tidak mau pasang foto asli. Ada yang tak mau narsis, ada yang karena foto aslinya jelek (hihihihihi). Ada juga yang menganggap tak penting pajang foto pribadi. Lalu, soal memberikan komentar bernada provokatif dan memancing permusuhan, ini menurut saya, sebagai gaya. Banyak kompasianer bertipe demikian. Tetapi, sejauh ini mereka bertanggung-jawab. Siap berargumentasi, walau kadang dengan kalimat-kalimat tak sopan. Tetapi mereka bertanggung-jawab terhadap tulisan dan provokasinya. Alhamdulillah, jadi juga unek-unek ini. Haqqul yakin, Adi Supriadi gak bakal bisa hapus postingan ini. Wakakakakakakakak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline