[caption id="attachment_198387" align="alignleft" width="210" caption="Icuk Sugiarto, legenda bulutangkis Indonesia. Juara dunia era tahun '80-an. (Sumber: kabarindo.com "][/caption] Seorang pemuda sedang bercukur rambut di sebuah kedai pemangkas di Kota Palembang. Sang Pemangkas yang bernama Dul Rohim dikenal banyak cakap. Dia selalu bercerita tentang banyak hal sepanjang menunaikan tugas merapikan rambut para pelanggannya. “Icuk Sugiarto tu buyan nian. (Icuk Sugiarto memang tolol),” kata Dul Rohim. Dia jengkel karena Icuk hampir tak pernah menang melawan Yang Yang, pebulutangkis Cina. Dalam 10 kali pertemuan mereka, Icuk hanya menang sekali, selebihnya keok dari pemain kidal itu. “Mestinyo, kapan bola ke depan, kito ke depan. Kalau bola ke belakang kito ke belakang. Mak itulah caro main! (Seharusnya, ketika bola ke depan kita ke depan. Kalau bola ke belakang, kita ke belakang. Begitu caranya bermain!),” Dul Rohim menambahkan. Sang pemuda jengkel sekali mendengar ocehan Dul Rohim. “Hei, Mang! Kalau Mamang pacak main bulutangkis, ngapo idak Mamang bae yang main! (Hei, Paman! Kalau Paman memang pandai, kenapa bukan Paman saja yang bertanding!),” ketus Sang Pemuda. “Hei! Kau ni mak mano. Kalau aku yang main, sapo pulo yang mencukur kau! (Hei! Kamu ini bagaimana sih. Kalau saya bertanding, siapa nanti yang mencukur rambut kamu!),” sentak Dul Rohim tak mau kalah. Catatan: Kisah humor ini tidak bermaksud menghina Wong Kita Galo. Sekadar menambah perbendaharaan perngakakan. Wakakakakakakaka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H