Lihat ke Halaman Asli

Dari Baksos Kompasianers di Muara Angke

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_95254" align="alignleft" width="300" caption="Narsis di Gerbang Suaka Margasatwa Muara Angke"][/caption] Badan pegal-pegal dan wajah gosong digarang matahari Jakarta yang sangar. Begitulah hasil Bakti Sosial Kompasianers di Muara Angke, 14 Maret kemarin. Tetapi, gembira dan hati puas menjadi upah yang setimpal atas pengorbanan fisik itu. Impas, malah secara total untung, karena saya bisa bertemu langsung dengan kawan-kawan dunia maya. Orang-orang istimewa yang sebagian dari mereka diam-diam saya kagumi. Kemudian, saya bersama kompasianers berkesempatan menggelar aksi nyata peduli lingkungan. Tidak sekadar berteriak lewat tulisan seperti selama ini. [caption id="attachment_95257" align="alignright" width="300" caption="Mas Aria dan Mas Nurul, dua Admin Kompasiana bergabung"][/caption] Jujur saja, panitia dan peserta bakti sosial lebih berlega hati karena Kompasiana, wadah kita berhimpun, menganggap ada kegiatan tersebut. Itu setidaknya diwakili oleh bergabungnya dua Admin, Mas Nurul dan Mas Aria. Aksi sosial yang membawa-bawa nama Kompasiana itu, dengan demikian, didukung oleh para pengelola blog sosial ini. [caption id="attachment_95261" align="alignleft" width="300" caption="Kompasianers telantar di TIM, menunggu bus datang mengantar ke Muara Angke"][/caption] Sungguh, bagi saya pribadi, juga pasti bagi semua peserta baksos, ikut kegiatan ini sama sekali bukan agar disebut pahlawan lingkungan. Menanam beberapa puluh bibit bakau di satu-satunya hutan mangrove yang tersisa di Jakarta itu, jelas pekerjaan kecil. Meskipun demikian, ia tetap punya manfaat. Bahwa, kerusakan alam terjadi di sana-sini. Maka, wajib ada kampanye yang terus menerus dan konsisten mengenai pentingnya melestarikan lingkungan hidup. Bakti Sosial ke Muara Angke merupakan satu bentuk kampanye tersebut. [caption id="attachment_95263" align="alignright" width="300" caption="Siap berangkat dengan bus non-AC"][/caption] Kegiatan itu diharapkan punya dampak besar. Sebab, kampanyenya dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam komunitas besar: Kompasiana! Lewat blog ini, hasil kunjungan ke Muara Angke dilaporkan. Dari sana, boleh jadi, akan muncul kesadaran betapa sesungguhnya banyak yang dapat kita lakukan untuk bersahabat dengan alam. Andai kegiatan serupa ini dilakukan dengan intensitas yang rutin, kita boleh optimistis akan makin banyak orang peduli lingkungan. Misalnya, suatu saat Kompasianers menggelarnya di Surabaya. Lalu, pada tempo lain dilakukan di Makassar. Kemudian, tempat-tempat lain juga menyusul. Betapa positifnya. [caption id="attachment_95264" align="alignleft" width="300" caption="Baru tiba di Muara Angke"][/caption] Kompasiana pada akhirnya tidak lagi sekadar wadah mencari kawan seide dan saluran mengalirkan kesenangan menulis. Lebih dari itu, ia menjadi inspirator bagi mereka yang peduli lingkungan hidup. Sebab, Kompasianers mampu menunjukkannya, tidak sekadar lewat tulisan tetapi juga melalui aksi nyata. Memang, di tengah beragam kesibukan rutin, kita kadang tak punya waktu meladeni urusan yang tidak berkait langsung dengan kepentingan kita. Mengatur teknis turun lapangan jelas pekerjaan yang memakan waktu. Sementara, bagi banyak Kompasianer, waktu justru demikian berharga. [caption id="attachment_95266" align="alignright" width="300" caption="Kelompok II siap menyusuri Kali Angke dengan perahu karet"][/caption] Oleh sebab itu, urusan-urusan teknis itu limpahkan saja kepada pihak ketiga yang punya ketertarikan sama. Bisa kalangan LSM atau kelompok-kelompok di masyarakat. Kawan-kawan panitia Baksos Muara Angke sudah melakukan itu. Mereka melibatkan Jakarta Green Monster (JGM) untuk berjibaku memastikan kegiatan tersebut terselenggara. Maka, saya mewakili peserta baksos mengucapkan terima kasih atas bantuan kawan-kawan relawan JGM. Atas jasa mereka, Kompasianers bisa masuk kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke, susur sungai, mengamati hutan mangrove, dan tanam bibit bakau. [caption id="attachment_95267" align="alignleft" width="300" caption="Yang jelas, pada baksos ini Mbak Yunika bisa uji bakat menjadi foto model"][/caption] Menyelamatkan lingkungan hidup memang pekerjaan besar. Karena itu, harus dilakukan dengan serius dan bersama-sama. Bersinergi dengan banyak pihak merupakan keniscayaan. Semuanya dijalin dengan tekad memastikan bumi mampu lebih lama lagi menyangga kehidupan. Catatan: Saya sedang menulis dan segera memosting “Jamrud yang Masih Tersisa”. Untuk memberi kabar bahwa Jakarta juga punya hutan mangrove, bukan cuma Tugu Monas. Semoga sudi menunggu reportase tersebut. Bandarlampung, 17 Maret 2010 Salam Kompasiana!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline