Lihat ke Halaman Asli

Firman Salle

Wirausahawan

Selangit, Film Karya Anak Makassar

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395193443806737482

Tulisan ini adalah apresiasi bagi sesama anak Makassar. Setidaknya begitu. Tapi mudah-mudahn juga bisa menjadi "jembatan kecil " bagi karya-karya anak lokal untuk bisa tampil di kancah nasional. Karena, karya anak-anak daerah pun punya kualitas yang sama bahkan bisa saja melebihi karya orang-orang yang sudah punya nama di level nasional.

Salah satunya adalah ini,

Film SELANGIT karya Mahasiswa Universitas Negeri Makassar di bawah payung Patonro Elpe Entertainment. Ketika tulisan ini diterbitkan, filmnya belum dipublikasikan. Tapi, oleh sutradaranya, saya secara khusus dikirimkan link trailernya di Youtube via Facebook. Dia meminta tanggapan atas karya terbarunya tersebut. Dan secara jujur saya sampaikan dua kata yang mewakili perasaan saya, KEREN dan MANTAP. Setidaknya itu penilaian spontan saya ketika menonton trailernya. Saya masih awam soal proses pembuatan film secara keseluruhan. Tapi, sebagai orang yang sering oprak-oprek dan edit video di laptop, saya sedikit banyak bisa faham bagaimana film yang bermutu dan tidak, dari segi editing dan lay out tentu saja. Dan film ini, memang layak masuk kategori berkualitas.

Sebenarnya, ini bukan film pertama mereka. Setahu saya mereka sudah menelorkan dua karya film sebelumnya. Dan kebetulan, dua film sebelumnya sudah di copy paste ke laptop saya ketika sutradaranya berkunjung ke rumah. Malah ada satu film mereka yang judulnya "Kotak Ungu Penuh Cinta" menjadi film favorit anak-anak muda di tempat tinggal saya. Menurut mereka, filmnya lucu, berkesan, dan khas anak Makassar.

Back to "Selangit". Film ini berkisah tentang 5 sekawan anak Makassar dengan karakter dan latar belakang berbeda. Bagaimana mereka menghadapi persoalan pribadi masing-masing, kepedulian kepada sahabat, petualangan menggapai impian, sampai kepada kenakalan dan kegokilan khas anak muda Makassar ada di film ini. Dialognya kental logat Makassar campur bahasa Indonesia. Itulah ciri film mereka. Dan kekuatannya justru di situ. Dengan tetap mempertahankan logat Makassar, para penonton digiring untuk tetap merasakan atmosfer Makassar dengan rasa film yang berkualitas nasional. Background film mengambil tempat-tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan. Salah satunya adalah Pantai Pasir Putih Bira di Kabupaten Bulukumba. Ini sekaligus bisa jadi ajang promosi wisata jika seandainya film ini kemudian di publikasikan ke tingkat nasional. syukur-syukur bisa sampai ke tingkat internasional.

Sebenarnya saya tidak sabar ingin menonton filmnya. Dan mudah-mudahan sutradaranya mau berbaik hati lagi mengcopas filmnya di laptop saya, biar bisa nonton bareng lagi dengan anak-anak muda di tempat tinggal saya. Harapan saya, semoga karya berkualitas dari anak-anak Makassar bisa tampil eksis di kancah nasional. Syukur bisa ditampilkan di bioskop seluruh Indonesia, atau tampil di TV nasional. Semoga.

Link Trailernya

https://www.youtube.com/watch?v=7_89MGEp0z8

sang sutradara :

13951936241016443084

Isman Alwi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline