Merkantilisme adalah doktrin ekonomi yang telah lama ditinggalkan oleh banyak negara di dunia modern. Namun, Jepang menjadi salah satu negara yang masih menerapkan prinsip-prinsip merkantilisme dalam strategi ekonominya. Dalam beberapa dekade terakhir, Jepang telah menggunakan berbagai strategi untuk memperkuat keseimbangan ekonominya, menggabungkan elemen-elemen tradisional merkantilisme dengan pendekatan modern untuk mencapai tujuan ekonomi nasionalnya.
Salah satu strategi utama merkantilisme yang diadopsi oleh Jepang adalah melalui kebijakan proteksionisme perdagangan. Jepang telah menerapkan berbagai tarif impor untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan luar negeri. Selain itu, Jepang juga menggunakan kuota impor untuk mengontrol jumlah barang impor yang masuk ke dalam negeri, sehingga meningkatkan permintaan terhadap barang-barang produksi dalam negeri. Jepang juga menggunakan berbagai instrumen ekonomi lainnya untuk menguatkan sektor manufaktur dan pertanian dalam negeri. Subsidi besar-besaran diberikan kepada industri-industri strategis untuk membantu mereka bersaing di pasar global. Selain itu, Jepang juga menggunakan kebijakan moneter yang ketat untuk menjaga nilai mata uangnya agar tetap kompetitif di pasar internasional. Jepang juga mencakup upaya untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor. Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk-produknya di pasar global, termasuk investasi dalam inovasi dan teknologi, serta memperluas pasar ekspor mereka ke berbagai negara di dunia.
Meskipun strategi merkantilisme Jepang telah memberikan banyak manfaat bagi perekonomiannya, pendekatan ini juga telah menimbulkan kontroversi dan kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa kebijakan proteksionisme yang keras telah merugikan negara-negara lain dan memicu ketegangan perdagangan internasional. Selain itu, ketergantungan Jepang pada ekspor juga membuatnya rentan terhadap fluktuasi pasar global. Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berkembang, Jepang terus menyesuaikan strategi merkantilisme mereka untuk tetap relevan dan efektif. Dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional merkantilisme dengan pendekatan modern yang lebih fleksibel, Jepang berharap dapat mempertahankan keseimbangan ekonominya dan tetap menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H