Lihat ke Halaman Asli

Jejak Digital "Si Penebar Hoaks" 7 Kontainer

Diperbarui: 11 Januari 2019   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Komikita.com

Jejak digital di era cyber memang sulit di hapus, ia seperti catatan malaikat Raqib dan Atied yang akan kita lihat kelak catatan tersebut di yaumul hisab, walau tak sehebat malaikat Allah dalam merekam, mencatat dan mendokumentasikan, jejak digital sanggup membuat orang yakin bahwa tak ada kebohongan dan hoax yang akan tercipta secara sempurna, pasti ada saja yang tercecer dan menemukan jalan kebenarannya sendiri.

Sumber : kaskus.co.id/gembaladomba666

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membantah kabar yang menyebutkan Bagus Bawana Putra, tersangka hoax 7 kontainer surat suara tercoblos, sebagai bagian dari relawan Prabowo. Sekarang kita bantu mencari jejak digitalnya agar mata fadli zon terbuka :Buka link ini 

Sumber : Redaksikota. Com

Inilah bukti nyata dari rekam jejak digital ternyata Si  penyebar hoax adalah orang cukup penting di kubu  (Paslon 02)

Tangkapan layar pada web kumparan

sekarang era digital dan smua rekam jejak bisa dilacak kembali. Salut buat POLRI yang telah sukses membuka tabir kebohongan ini satu persatu.

Kumparan

Rakyat sekarang  jauh lebih pinter dalam melihat suatu berita dan  informasi, zaman now kalau kalian"baper" pun akan terekam di ranah digital.

Sumber : .kaskus.co.id/mituwet

hidup seperti di kolam aquarium, siapapun dapat melihatnya, terlebih lagi setelah muncul artificial intelegence.

dokpri

Sungguh malang nasib  Bagus Bawana putra sdh deklarasi sbg relawan sejak mei 2018 lalu, gara-gara tercyduk polisi kemudian oleh mereka malah gak di akui.  Relawan yg tak di akui....

dokpri

Kelanjutannya biarkan polisi bekerja dan mengungkapkan fakta yang sebenarnya. 

Sebenarnya penulis tak ingin mengarahkan opini untuk mendukung kubu ini dan itu, karena pilihan mu adalah hati nuranimu, jika penulis mengarahkan pilihan yang salah maka ia juga bertanggung jawab atas tindakannya, tapi karena kebohongan dan hoax yang dilakukan berulang-ulang, penulis merasa tergerak untuk menyuarakannya, tujuannya agar kita jangan membangun demokrasi dan tradisi berpolitik di atas hoax fitnah, kebohongan dan kebencian. Saatnya kita berhati-hati dengan jejak digital kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline