Lihat ke Halaman Asli

4 Tahun Jokowi-JK di Bidang Ekonomi, Sehatkah?

Diperbarui: 23 Oktober 2018   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Empat Tahun Jokowi-JK: Fundamental Ekonomi Makro Indonesia Sehat dan Kuat.

JAKARTA "Selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK ini fundamental ekonomi makro Indonesia sehat dan kuat," tegas Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan joko Widodo-jusuf Kalla dengan tema "Pembangunan Ekonomi dan Daya Saing", bertempat di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10/2018)

Namun ia menambahkan tetap ada tantangannya, yaitu pertumbuhan ekonomi dari tahun 2014 - 2017 itu meningkat tapi memang pelan-pelan."Sekarang sampai semester 1, pertumbuhan 5,17%. Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, maka dapat diakui bahwa perekonomian kita membaik", tukasnya.

Dokpri

Leblh jauh dan ltu, masih menurut MenkoDarmin indikator-indikator yang lebih dalam dari sekedar pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat kemiskinan mencapai posisi yang terbaik yang kita alami yaitu 9,82%.

"Rasio gini juga membaik yaitu sekitar 7-8 tahun terakhir. Angkanya adalah 0,389. Tingkat pengangguran juga posisi terbaik, terlihat konsisten menurun yaitu 5,13%, Tingkat inflasi dapat dikendalikan, dulu double digit, dan dalam periode 4 tahun terakhir kinerjanya jauh lebih stabil yaitu angkanya 3,5%. Pemerintah mampu mewujudkan inflasi rendah disekitar kita," tambahnya.

Selanjutnya Menko Darmin menilai kinerja fiskal jelas makin menguat. "Memang sempat 2-3 tahun lalu ada kelemahan, terutama kegiatan ekonomi sektor riil. Kita terus membangun infrastruktur. Ada banyak mengkritik utang jaman pemerintahan ini angkanya tinggi. Tapi kini dibarengi pertumbuhan ekonomi yang stabil," jelasnya.

Sedangkan jika diukur dengan indeks ketahanan pangan, Indonesia mengalami indeks yang cukup menggembirakan. "Sebab dari tahun 2016 indeksnya 71. kemudian menurun menjadi 69 lalu menjadi 65.

Kalau dilihat dari indeksnya sendiri 63,6. Indonesia memang masih agak kalah dengan Malaysia, Thailand , Vietnam. Yang perlu dicatat indeks elektablitasi, yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Kita sudah jauh membaik karena sekarang sudah diangka 97,50, "tukasnya.

Sumber bps

Selanjutnya, Menko Darmin bertanya apa yang membedakan strategi pembangunan Jokowi-JK dengan pemerintahan terdahulu? Ia menjawab bahawa pemerintah JokowiJK seimbang dalam menjaga supply dan demand. kalau demand itu moneter dan fiskal, kelau supply itu membangun infrastruktur. 

"Apa manfaatnya menjaga supply dan demand seimbang? Kita sebenarnya ada pada satu titik, kita siap melakukan transformasi ekonomi tanpa harus melakukan perpindahan orang dari pertanian ke industri," jelasnya lagi. "Dengan semua itu pada tahun berikutnya sudah jauh lebih siap untuk menentukan transformasi ekonomi. Kita harus kembangkan segera yang namanya logistik. Kita masih perlu meningkatkannya," pungkasnya.

Turut hadir dalam FMB 9 kali ini sebagai narasumber antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mendag Enggartiasto Lukito, Menpar Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menkominfo Rudiantara, dan Staf khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika.

--------------

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline