Aloha! Lama tak jumpo ama kawan-kawan kompasianer pecinta X Factor. Apa kabar nih? Pasti baik kan? (sok akrab). Oiya, saya belum ngucapin selamat buat Fatin & Teh Ocha atas keberhasilan mereka menjuarai XFI Season I (bas..si!! tau nggak?!!). Saya juga mau minta maaf pada teh Ocha karena pernah mengkritik dengan cukup pedas saat jaman gala show :P (penting gak seeeehh??!!).
Langsung saja. Sesuai judul ini dia beberapa perbedaan Indonesian Idol dan XFI—yang bikin saya lebih suka XFI, cekibrot:
1.Peserta.
Paling menonjol tentu saja dari segi peserta. Ada 2 (dua) perbedaan mencolok, yaitu:
a.Vokal
Dari segi vokal, Indonesian Idol lebih mengedepankan teknik sedangkan XFI lebih ke karakter. Entah disengaja atau tidak, sepanjang digelarnya Indonesian Idol dari yang pertama hingga yang terakhir, para pesertanya didominasi oleh penyanyi-penyanyi dengan teknik tinggi macam Delon, Firman, Judika, hingga Regina. Para juri pun tampak tidak mempermasalahkan hal ini. Atau mungkin memang itu yang dicari. Sebaliknya di musim pertamanya, XFI langsung melahirkan penyanyi-penyanyi dengan karakter suara yang khas macam Agus, Mikha, Fatin, Iin, Isa, Dicky, Shena hingga Alex. Bahkan Ahmad Dhani sebagai salah satu juri, berkali-kali menekankan pentingnya karakter suara bagi para peserta. Sesuatu yang belum pernah/belum cukup dia tekankan saat jadi juri Indonesian Idol.
b.Penampilan
Kalau kita perhatikan, para peserta Indonesian Idol selalu dibuat tampil necis dan keren (necker, bukan promosi) di setiap penampilannya. Kebetulan juga para peserta Idol banyak yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik (tidak semua). Delon, Ihsan, Dirly, Wilson, Gea, Monica, Citra, dan Rini hanyalah segelintir contoh. Sedangkan di XFI para peserta cenderung lebih bebas dalam berpenampilan. K̶e̶d̶u̶a̶b̶e̶l̶a̶s̶ Ketigabelas finalis XFI 2013 juga cenderung tidak terlalu menonjol dari segi penampilan fisik. Kalaupun ada, mungkin hanya beberapa finalis saja yang tampak menarik seperti Mikha, Anya (Dalagita), Novita, Fatin, Ryan & Bagus (Nudi)--penilaian subjektif. Menurut saya perbedaan ini memberikan image yang berbeda bagi kedua ajang ini. Idol tampak lebih “eksklusif” sedangkan XFI lebih “apa adanya”.
2.Juri.
Satu hal penting yang mendukung kesuksesan ajang pencarian bakat adalah kehadiran dan performa para juri. Salah satu keberhasilan XFI Season I adalah menghadirkan “chemistry” yang cukup natural diantara para juri (Dhani, Rossa, Anggun, Bebi). Sepanjang pengamatan saya (mungkin salah) tidak pernah sebelumnya ada “chemistry” yang begitu natural diantara para juri di ajang-ajang pencarian bakat lainnya. Meskipun dalam beberapa Gala Show pernah terjadi debat yang cukup panas (mungkin di-setting, mungkin tidak), celotehan dan obrolan para juri terasa renyah, gurih dan tidak dibuat-buat serta tidak jarang malah mengundang gelak tawa serta. Anggun dengan teriakan “Mikhaaa”/”Fatiiiiiiiiin”-nya yang khas. Bebi yang sering “ribut” dengan AD. AD yang ngomongnya sering muter-muter gak jelas serta seenaknya sendiri. Serta teh Ocha yang sangat keibuan. Sebaliknya juri Idol terasa membosankan, terlalu teoretis, juga a̶g̶a̶k̶ ̶g̶i̶m̶a̶n̶.̶.̶n̶a̶a̶a̶ ̶g̶i̶t̶u̶.̶.̶. kurang greget. Misalnya, kita bisa lihat formasi juri Idol 2014 yang salah satunya menghadirkan Dhani, Titi DJ, dan Anang. Selama beberapa episode audisi keliatannya belum ada “chemistry”-nya.
3.Fatin.
Sekian dan terima kasih.
Wassalam
NB: Maaf jika ada pecinta Idol yang merasa tersinggung. Just for fun :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H