Lihat ke Halaman Asli

Firman

Peneliti

Trend Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin

Diperbarui: 31 Oktober 2021   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa bilang bimbingan pra-nikah itu tidak penting? Masih banyak orang beranggapan bahwa bimbingan pra nikah itu hanya formalitas semata, tidak penting dan buang-buang waktu saja. Dalam sebuah diskusi zoominar beberapa pekan lalu, tentang “Bimbingan Pra-nikah Upaya Menurunkan Angka Perceraian di Indonesia”

Di tengah berjalannya diskusi terjadi perdebatan antara peserta yang pro dan yang kontra. Tema tersebut sangat menarik dan sekarang masih menjadi trand lantaran angka statistic perceraian di Indonesia makin tinggi.

Menurut data statistic BPS (15/04/2021) jumlah total perceraian mencapai sekitar (6,4%) atau 4,7 juta pasangan dari total 72,9 juta pasangan rumah tangga di Indonesia. Angka tersebut terus meningkat dari sebelumnya tahun 2015 masih mencapai (5,89%) atau sebanyak 3,9 juta psangan yang melakukan perceraian.

Bicara perceraian maka erat kaitannya dengan program pemerintah tentang bimbingan pranikah bagi para calon pengantin, untuk memberikan bekal pengetahuan tentang persiapan kehidupan setelah nikah. Agar kedua calon pengantin betul-betul siap secara mental, emosional dan materi.

Selama proses bimbingan yang calon pengantin akan diberikan berbagai materi, pertama terkait bagaimana membangun sebuah rumah tangga yang kokoh. Selain itu kita akan memperoleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, mengatur jarak kehamilan dan manajemen keuangan rumah tangga.

Premarital Check Up 

Premarital check-up merupakan salah satu tahapan yang dilakukan menjelang pelaksanaan akad, hal ini dilakukan bertujuan untuk memeriksakan status kesehatan calon pengantin. Upaya ini tidak serta merta berjalan mulus, sebab masih mengundang beberapa pertanyaan dan kecemasan mendalam.

Prokontra pelaksanaan pemeriksaan sebelum perkawinan dinilai dapat menimbulkan konflik baru yang akhirnya bisa berujung pada gagalnya pernikahan, pendapat seperti ini menurut saya sah-sah saja lantaran mereka belum memperoleh informasi yang benar tentang pentingnya medical check-up dilakukan.

Ada beberapa manfaat penting mengapa premarital check-up perlu dilakukan, pertama semua orang tentu menginginkan mengetahui sepenuhnya tentang status kesehatannya oleh karena itu salah satu prosedur yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan.

Kedua ketika ditemukan hasil pemeriksaan yangf menunjukkan bahwa salah satu pasangan sedang mengalami masalah kesehatan maka akan segera mendapatkan penangan secara dini sehingga kondisi sakit yang dialami tidak sampai memperparah kondisi kesehatannya,

Ketiga yaitu dengan dilakukannya medical check-up juga calon dapat mengetahui bila salah satu keduanya terinfeksi penyakit menular, sehingga perlu dilakukan antisipasi dan pencegahan penularan, salah satu diantara penyakit menular misalkan HIV dan gonore/ sivilis, dimana penyakit tersebut sangat mudah menular melalui beberapa mekanisme tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline