kisah yang tak pernah tersampaikan kepada pagi
rapat menanti malam berganti memeluk kosong
senyum merekah lugu melihat dewasa menangis diam
menggali kebanggaan ayah ibu tak ingin merayakan
suatu fenomena diri tak sanggup tersampaikan
diri nya berlari dengan tangan melambai ingin ditemukan
lara tlah bercampur indah membentuk tebing tak tersentuh
membawa angin dibawa ke mana tak tau arah
rasa takut menyuruh nya bersembunyi kembali guna bertahan
nilai nilai bodoh menggantui masa 17 tahun nya
coretan kasar tangan yang ia rasa hanya kumpulan kesedihan