Lihat ke Halaman Asli

Arief Firhanusa

TERVERIFIKASI

Horeee ... Nia Daniati Nyanyi Lagi!

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

TAK banyak penyanyi melakukan start ulang di usia setengah abad. Nia Daniati, yang tak lama lagi berpisah dari Farhat Abbas, akan menantang kesulitan menaklukkan dunia hiburan tatkala usianya menapak senja.

Tekad itu dicetuskan perempuan kelahiran Jakarta, 17 April 1964, ini pada kru infotainmen, hari ini. Selain bakal kembali muncul dari panggung ke panggung, atau menyelinap di layar kaca untuk menyanyi, Nia juga memberi informasi bakal bermain kembali di beberapa sinetron.

Sinetron terakhir yang pernah dilibati Nia adalah Buku Harian, disiarkan SCTV pada 1994-1996. Sinetron yang  cukup hebat -- dilibati pula antara lain Deasy Ratnasari, Ully Artha, dan Didi Petet -- karena digilai pemirsa televisi kala itu.

Nia menjadi idola remaja di era 80-an. Dua lagunya, Gelas Gelas Kaca dan Kaulah Segalanya menjadi hits. Dua lagu ciptaan Rinto Harahap tersebut hampir tiap hari diudarakan oleh radio dan televisi. Pendek kata, Nia dulu adalah bintang gemintang di sisi bintang lain macam Andi Meriem Matalata atau Rafika Duri.

Nah, dengan performa yang tak seranum dulu, apakah suara Nia masih asyik di telinga? Apakah generasi terkini bisa menerimanya? Dan apakah ia mampu bersaing dengan berjubelnya jumlah penyanyi (perempuan) di negeri ini?

Seperti dia utarakan siang tadi di "Silet" RCTI, ia telah mempersiapkan segalanya untuk menafkahi anaknya, Muhammad Angga Hadi Farhat, tanpa Farhat Abbas, dengan menyanyi. Bukan sekadar penyanyi yang akan numpang lewat di usia senja, melainkan dia bertekad mengerahkan segala upaya agar tetap menjadi bintang. Disebutkan Nia, dia telah melakukan penyegaran nafas dengan berolahraga, tiap hari latihan menyanyi, dan mengasah mental agar di panggung tidak kedodoran.

Dengan aura bintangnya, ditopang posisinya yang terpojok oleh sepak terjang Farhat Abbas sehingga menciptakan simpati massa, saya melihat prospek Nia di panggung hiburan cukup bagus. Untuk pemanasan, ia bisa tampil di acara-acara bincang-bincang televisi di mana dia didaulat menyanyi, untuk kemudian tampil di panggung besar. Konser tunggal? Mengapa tidak?

Hanya, ia harus mendapatkan lagu yang pas sesuai progres permusikan terkini dan klop dengan vibrasi suaranya. Menyanyikan kembali Gelas Gelas Kaca dan Kaulah Segalanya boleh-boleh saja, tetapi harus didaur ulang dengan aransemen anyar, misalnya disentuh aranger Andi Rianto. Ditambah beberapa lagu baru, maka Nia sudah punya album baru.

Dengan tatanan musik nan megah, panggung yang memikat, promosi yang bagus, ia bisa konser, dengan garansi diborong oleh sebuah stasiun televisi, baik untuk tayangan langsung ataupun tunda. Maka para penikmat musik era 80-an bakal berbondong-bondong menyaksikan, membeli tiket, dan menjadikan Nia Daniati sebagai tren setter pensiunan penyanyi yang memancar lagi!

Mbak Nia, lupakan janji Farhat yang akan menafkahi Anda sebulan Rp 100 juta, karena bisa saja janji itu meleset. Melesatlah dengan karier baru dan sinar baru untuk menata hidup baru!

-Arief Firhanusa-

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline