Lihat ke Halaman Asli

Arief Firhanusa

TERVERIFIKASI

Jangan Nonton Acara "Ngabuburit" Trans TV!

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1405933241647595573

Dua teman kantor bertaruh kecil-kecilan. Yang satu menyebut "Yuk Keep Smile" (YKS) benar-benar mati dan dikubur jauh ke dalam bumi, satunya menebak acara itu bakal muncul lagi dengan judul dan bungkus lain, tapi isinya sama. Teman yang menerka YKS mati akhirnya kalah 20 ribu rupiah!

Benar saja. Setelah sempat diumumkan oleh yang empunya TV bahwa YKS dimatikan gara-gara mendapat tamparan keras dari banyak pihak sesudah memunculkan kontroversi "menyamakan Benyamin dengan sosok binatang", kini YKS versi lain diterbitkan kembali. Tajuknya "Ngabuburit". Pengisi acaranya tak jauh beda, wajah-wajah itu juga, adegan-adegannya sama, format ruangan sama meski minimalis, dan ada joget-jogetnya.

Bohong kalau acara seperti ini masih digandrungi. Orang lebih bijak memilih tayangan TV dalam negeri yang benar-benar berkualitas. Pelajaran berharga mengenai kedewasaan saban hari kita terima, baik dari hal-hal tak terduga seperti didengungkan oleh kampanye pemilu, maupun dari sumber-sumber lain perihal kebajikan.

Tetapi, apakah "Ngabuburit" masih ada yang menonton? Masih, dong. Mereka yang menonton adalah yang  menjalankan ibadah puasa dan menunggu azan maghrib tiba. Judulnya kan "Ngabuburit", jadi ya menjadi semacam pengganjal waktulah antara jam setengah 5 sore, hingga setengah 6.

Penonton lain acara ini adalah mereka yang tidak berpuasa, atau mereka yang tinggal jauh dari masjid dan malas untuk mendatangi rumah Tuhan untuk bersholat maghrib, sholat isya, kemudian sholat tarawih. Maklum saja, "Ngabuburit" Trans TV ini dimulai pukul 16.30 hingga pukul 19.30. Sholat tarawih diselenggarakan bergandengan erat dengan sholat isya, yakni diawali sekitar pukul 19.00. So, orang yang menonton acara "Ngabuburit" berarti tidak menjalankan sholat tarawih, meski bisa saja mereka sholat isya di rumah.

Oleh sebab itu, saya menganjurkan pemirsa TV untuk tidak menonton acara ini kalau Anda menjalankan ibadah sholat tarawih. Selain menjebak masyarakat dengan dalih "ngabuburit" -- lazimnya ngabuburit dilakukan sebelum maghrib, dan setelah maghrib kemudian bubar --  program "Ngabuburit" Trans TV ini juga masih saja bermuatan lawak yang tak lucu, membanyol yang tak jelas juntrungannya, juga tak jarang menggunakan perkakas yang berbahaya, misalnya balok batu dan kompresor yang anginnya disemprotkan kencang ke wajah.

Trans TV melakukan kebohongan dengan mengaku mematikan YKS, tapi menyuguhkan acara serupa, meski dengan bungkus lain serta 'ditutupi' dengan aksi Ustadz Maulana. Perbuatan tersebut persis ketika dulu "Empat Mata" Trans7 ditegur keras KPI kemudian berganti nama "Bukan Empat Mata", atau "Dunia Lain" yang melakukan pelanggaran fatal tapi lantas mengubah namanya menjadi "Masih Dunia Lain".

Trans TV rupanya tak jera. Program sejenis ini pernah ditegur Komisi Penyiaran Indonesia. Itu terjadi dua tahun lalu, hanya disulut oleh ucapan-ucapan para talent yang tidak pada tempatnya. Ini dia aksi KPI tersebut:

Mengumpat dan melecehkan orang saja ditegur, apalagi bila nanti "Ngabuburit" ini terpeleset lagi menyamakan wajah orang dengan binatang. Kecuali bila KPI tertidur pulas ...

-Arief Firhanusa-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline