Lihat ke Halaman Asli

fista

Mahasiswa

Cegah Sebelum Terjadi! Mahasiswa Tim II KKN Undip Ajak Masyarakat Terapkan PHBS Sebagai Aksi Cegah Stunting

Diperbarui: 12 Agustus 2022   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tawangsari (3/8/2022) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) memberikan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) indikator mencuci tangan, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik, dan tidak merokok di dalam rumah. Penyuluhan diberikan kepada masyarakat RT 3 RW 1 Kelurahan Tawangsari secara door to door.

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan, gizi ibu yang buruk, infeksi atau sakit berulang, maupun pemberian makanan dan pola asuh yang tidak tepat saat awal masa kelahiran. 

Yang perlu digaris bawahi, kekurangan gizi dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak. Selain itu, penderita stunting mudah menderita penyakit, memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa, serta kemampuan kognitif yang kurang. Permasalahan stunting menjadi fokus perhatian penting karena kesehatan anak di usia Balita menjadi kunci kesuksesan bagi kemajuan bangsa Indonesia nantinya.

Berdasarkan hasil survey di Kelurahan Tawangsari, terdapat beberapa balita yang mengalami stunting. Pencegahan secara kolaboratif dari berbagai sektor sangat diperlukan supaya tidak ada lagi balita yang mengalami stunting. Setelah berdiskusi dengan perangkat desa, intervensi gizi sensitif berbasis lingkungan merupakan salah satu aspek penting yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting. 

Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa KKN Undip segera mengambil langkah untuk memberikan penyuluhan tentang PHBS kepada masyarakat, khususnya RT 3 RW 1 Kelurahan Tawangsari. Selain itu, pendataan rumah sehat berdasarkan indikator PHBS juga dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk identifikasi masalah yang nantinya data tersebut dapat digunakan oleh kader setempat.

Sejumlah 24 rumah berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan PHBS yang dilaksanakan sejak sore hingga malam hari. Tidak bisa dipungkiri, penyuluhan secara door to door dinilai efektif dalam memberikan pemahaman tentang PHBS kepada masing-masing rumah. Masyarakat mulai tersadar akan pentingnya PHBS dalam rumah tangga.

 Saat penyuluhan berlangsung, setiap rumah dibagikan poster tentang 10 indikator PHBS dalam rumah tangga sehingga nantinya mereka dapat mengingat kembali materi yang telah disampaikan. Stiker “Mari Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” juga dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk ajakan untuk menerapkan PHBS. 

Kegiatan berjalan secara kondusif dan lancar. Terakhir, kegiatan ini ditutup dengan pemberian modul tentang penjelasan indikator PHBS dalam rumah tangga kepada kader supaya dapat dijadikan acuan dalam bertindak dan memberikan penyuluhan lanjutan.

dokpri

“Karena penyuluhan mahasiswa KKN Undip ini saya jadi tahu ternyata ada 10 indikator PHBS yang bisa diterapkan sehari-hari untuk menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan tempat tinggal. Poster yang dibagikan menarik ada ilustrasinya juga jadi lebih mudah dipahami” ujar Bu Sumiati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline