Lihat ke Halaman Asli

Firdilla Kurnia

Mahasiswi Universitas Padjadjaran

Pembelaan Orang Kurus dan Stigma Masyarakat

Diperbarui: 5 Oktober 2022   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi berat badan. (sumber: shutterstock/UfaBizPhoto via kompas.com)

Siapa yang tidak mau memiliki tubuh yang ideal? Pasti kebanyakan orang mendambakan tubuh yang bagus dan sehat. Tentu, saya pun juga mau. 

Sebagai orang yang memiliki level status BMI kurang berat badan alias kurus saya mencoba cara-cara dari A-Z untuk memenuhi kalori yang dibutuhkan. 

Lalu saran dokter gizi hingga influencer tiktok agar memulai rutinkan olahraga untuk meningkatkan massa otot serta minum suplemen yang baik. 

Tapi yang mau saya bahas bukan tips penggemuk badan atau kiat sukses menaikkan berat badan 12 kg dalam sebulan. 

Yang ingin saya sampaikan adalah terkait bagaimana stigma masyarakat terhadap orang yang kurus dan dampak apa yang dirasakan oleh mereka yang tubuhnya kurus. Mungkin nanti bakal diselipin sedikit tips di akhir.

Orang yang badannya kurus memiliki kesamaan emosi dengan orang yang gemuk yakni tidak percaya diri dengan penampilannya. 

Tubuh ceking karena daging minim membaluti tulang layak diterbangkan angin dianggap seperti kurang makan dan tidak pandai mengurus badan. 

Saya yang mendengar komentar itu hanya mengurut dada padahal saya tetap makan 3 kali sehari atau lebih dan sering mandi juga.

Apalagi ketika saya mencoba memakai baju yang sedikit sempit-biasanya selalu kedodoran, ini cuman kebetulan aja-gerombolan ibu-ibu tukang ghibah tiba-tiba mengejek, "Dek, itu baju nggak kesempitan? Seksi banget.", sambil ketawa. 

Jelas saja saya kesinggung namun tanpa membalas saya hanya nyengir melewati mereka dengan rasa sesak di dada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline