Lihat ke Halaman Asli

Briket Limbah Baglog (Briglog) Alternatif Energi Terbarukan Ramah Lingkungan

Diperbarui: 25 Juli 2024   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan Mahasiswa KKN 308 UNEJ dengan Kepala Desa Margomulyo "AJI"/dokpri

KKN UMD UNEJ 308 Desa Margomulyo memanfaatkan Limbah Baglog Sebagai Alternatif Energi yang Ekonomis dan Ramah Lingkungan (BRILOG : Briket Limbah Baglog)

Di era modern ini, isu lingkungan dan energi menjadi perhatian utama bagi banyak pihak. Meningkatnya konsumsi energi dan pencemaran lingkungan mendorong berbagai upaya untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Salah satu solusi yang potensial adalah dengan mengelola dan mengembangkan desa peduli lingkungan dan energi terbarukan. Desa peduli lingkungan dan energi terbarukan merupakan desa yang aktif menerapkan prinsip pelestarian lingkungan sserta memanfaatkan sumber energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan limbah baglog jamur untuk briket dan pupuk organik diharapkan mampu mendorong terwujudnya desa peduli lingkungan dan energi terbarukan.

Mulai tahun 2020 hingga saat ini, Desa Margomulyo memprogramkan usaha budidaya jamur tiram yang dikelola oleh BUMDES sebagai produsen baglog bibit jamur tiram sekaligus bertanggung jawaab memasarkan hasil panen jamur tiram. BUMDES juga melakukan kemitraan dengan masyarakat Desa Margomulyo sebagai petani jamur tiram dengan jumlah sekitar 50 petani.

Budidaya jamur tiram ini menghasilkan limbah berupa baglog yang sudah tidak produktif. Limbah baglog merupakan hasil sampingan dari budidaya jamur tiram yang seringkali dibuang begitu saja. Hal ini menimbulkan permasalahan lingkungan yang berpotensi mencemari tanah dan air di lingkungan sekitar. Namun, limbah baglog ini juga memiliki peluang untuk diolah menjadi sumber energi dan pupuk organik yang bermanfaat. Berdasarkan informasi dari bapak Aji selaku Kepala Desa Margomulyo mengatakan bahwa:

“Selama kurang lebih 4 tahun ini, budidaya jamur tiram di Desa Margomulyo menghasilkan banyak limbah baglog jamur yang masih belum dikelola secara tepat dan berkelanjutan. Limbah baglog yang tidak produktif tersebut hanya dibuang begitu saja, namun ada beberapa warga yang mengambilnya untuk dijadikan sebagai pupuk kompos”. Ujar Aji selaku Kepala Desa Margomulyo

Diskusi Program Kerja di Rumah Kepala Desa/dokpri

Sebagai upaya mengembangkan desa peduli lingkungan dan energi terbarukan, mahasiswa KKN UMD 308 Universitas Jember memberikan inovasi dengan cara mengelola limbah baglog jamur tiram menjadi bahan bakar berupa briket. BRILOG merupakan Briket Limbah Baglog yang dikelola untuk meningkatkan nilai tambah dari limbah baglog jamur yang selama ini belum dimanfaatkan secara tepat dan berkelanjutan. 

Pengelolaan limbah baglog jamur menjadi briket menawarkan beberapa keuntungan diantaranya ramah lingkungan, sumber energi terbarukan, dan memiliki nilai ekonomis. Dengan mengelola limbah baglog jamur menjadi briket, desa Margomulyo dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, memanfaatkan sumber energi terbarukan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang menekankan pada keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline