Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Residu Pestisida! Mahasiswi KKN UNDIP Kenalkan Pemanfaatan Arang Aktif sebagai Bentuk Rehabilitasi Lahan Tani Tanaman Hias

Diperbarui: 12 Agustus 2022   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk Spray Karbon Aktif yang dibagikan   (dokpri)

Wonolopo, Semarang (12/08/2022). Wonolopo merupakan salah satu kelurahan yang berpotensi sebagai kelurahan wisata, salah satunya karena adanya Desa Tematik Kampung Flora yang terletak di wilayah RT 03 RW 10 Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen. 

Kampung Flora sendiri merupakan wilayah yang menjadi rumah bagi para produsen dan penjual tanaman hias. Dalam melakukan perawatan dan penumbuhan tanaman hias yang mereka jual, tidak jarang para produsen menggunakan pestisida sintetis guna menekan biaya dan mempersingkat waktu perawatan yang dibutuhkan. Penggunaan pestisida memang salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap produksi tanaman hias karena manfaatnya sebagai penekan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Akan tetapi, pemakaian pestisida sintetis yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan akumulasi residu pestisida dalam tanah yang kemudian bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.

Maka dari itu, Mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kampung Flora menawarkan sebuah solusi untuk mengatasi residu pestisida yang ada di dalam tanah pertanian tanaman hias Kampung Flora. Mahasiswi ini melakukan edukasi berupa pemanfaatan arang aktif kepada produsen tanaman hias di Kampung Flora pada tanggal 06/08/2022 di rumah ketua RW 10.

Arang aktif merupakan bahan yang memiliki struktur berpori, jauh lebih berpori daripada arang yang belum diaktifkan. Strukturnya yang berpori ini menjadikannya tempat tinggal yang baik bagi bakteri pengurai residu pestisida dalam tanah. Selain itu, penggunaan arang aktif yang tepat guna juga bisa menambah kesuburan tanah dan menstabilkan pH tanah.

Edukasi mengenai arang aktif ini juga diikuti dengan pemberian spray arang atau karbon aktif serta panduan pembuatan spray karbon aktif agar masyarakat tetap dapat membuat spray karbon aktif kembali dengan konsentrasi yang sesuai apabila produk yang dibagikan telah habis. Produk berupa spray diharapkan dapat mempermudah penggunaannya. Dengan adanya edukasi ini diharapkan para produsen tanaman hias Kampung Flora mendapatkan informasi mengenai risiko pemakaian pestisida yang tak terkontrol dan berkepanjangan serta manfaat arang aktif yang dapat mengurangi residu pestisida dalam tanah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline