Sisingaan adalah jenis keseniah tradisional yang dilahirkan di Subang. Kesenian sisingaan menjadi bentuk icon Kabupaten subang, dan mengharumkan nama Kabupaten Subang bukan hanya dalam negri, tetapi telah dikenal di dunia internasional. Sisingaan atau gotong singa (sebutan lainnya odong-odong), Kesenian ini berupa keterampilan memainkan tandu berisi boneka singa. Sisingaan adalah kesenian yang didalamnya terdapat makna.
Kesenian sisingaan muncul pada saat kaum penjajah menguasai Subang, yang diciptakan sebagai bentuk perlawanan penjajah Belanda dan Inggris. Kesenia sisingaan terdapat banyak perubahan pada bentuk boneka singa, dalam segi pertunjukannya, dan pada kostum.
- Penyajian Kesenian Sisingaan
- Bentuk Sisingaan
Perkembangan pada Bentuk Sisingaan dimasa penjajahan di Subang. Pada mulanya Bentuk bonreka singa dibuat sederhana, namun semasin kesini semakin disempurnakan, baik dari bahan maupun rupanya, semakin menarik dan gagah. Awalnya sisingaan bibuat dengan dedaunan, singa yang di buat dari dedaunan disebut dengan singa ubrug.
Zaman dulu sisingaan hanya bisa satu kali pake. Jika akan di adakan pertunjukan sisingaan dibuat terlebih dahulu, dan setelah selesai pertunjukan boneka singa dibuang, lain halnya dengan sekarang, alat sisingan sudah di buat secaraa pemanen.
Perkembangan sisingaan pada tahun 1955-1972, para seniman memodifikasi boneka singa.dulu boneka singa dibuat atau dihias hanya menggunakan dedaunan, namun pada tahun 1655-1972 terdapat perubahan pada boneka singa bahan diantarang yang digunakan diantaranya kayu, rafia, dan bahan kertas.
Namun pada tahun 1972-2013 terjadi perubahan pada wujud boneka singa mulai dari badan sisingaan dan rambut singa. Yang tadinya hanya menggunakan kayu, rafia, dan bahan kertas, pada tahun itu jadi menggunakan bahan busa, kayu dan benang wol. Perkembangan kesenian sisingaan merubah bentuk sisingaan menjadi lebih menarikdan semakin mirip dengan singa asli.
- Gerakan Kesenian Sisingaan
Dalam hal perkembangannnya kesenian sisingaan sudah banyak mengalami penambahan, seperti dalam gerak tari sudah banyak dimasuki unsur-unsur tarian baru. Dulu gerakan kesenian sisingaan gerakan yang dilakukaan sangat sederhan. yang di lakukan oleh pengusung, gerakan yang dilakukan adalah gerakan bebas namun tetap terdapat makna heroik. Gerakan yang ditampilkan saat pertunjukan pada saat itu adalah garakan yang memiliki makna dalam gerakan silat, terdiri dari empat gerakan yaitu: tendang, lompatan, minced, dan dorong sapi.
Namun pada tahn 1868-2013 gerakan mulai dimasukan dengan unsur silat dan ketuk tilu, diantaranga: gerakan ancang-ancang, gerakan ewad, gerakan depok, gerakan mincid, gerakan ayun dan gerakan tajong maju.
Adapun musik dangerakan tarian yang dipergerakan di atas panggung adalah Overture Arang-arang yang dilakukan melalui tiupan terompet dan Gurudungan. Lalu gerakan-gerakan yang mengiringi lagu Kidung, yaitu: kuda-kuda masang, ngayun, jablagan. lalu lagu Kangsreng mengiringi gerakan-gerakan: eway, minced, selor. Atraksi akrobatik dalam gerakan-gerakan putar katak, gendong singa, kait suku, melak cau, dan nincak acak. Atraksi sisingaan dilakukan diatas panggung dan di jalan.
- Iringan Musik atau widitra Kesenian Sisingaan
Alat musik yang digunakan dahulu menggunakan alat sederhana hanya memakai beberapa alat musik, alat musik yang digunakan yaitu dog, genjring, dan angklung. Perkembangan yang dialami pada iringan musik yaitu: dogdog, genjring, kendang, kendang, goong, angklung, dan terompet. Namun seiring berjalannya waktu iringan musik dan alat-alat yang digunakan pun ditambah juruh kawih atau sinden, dan sound sistem. Dan di tahun 2000-2013 ditambahkan alat musik yaitu unsur penerus. Dengan teknologi yang terus berkembang, iringan musik di Subang bagian utara menambahkan alat musik dangdut alat musik yang digunakan yaitu musik organ dan gitar listrik. Begitu juga dengan lagulagunya, sekarang didominasi oleh dangdut populer.
Iringan atau usik yang dipergunakan dalam pertunjukan kesenian sisingaan pada umumnya, adalah sebagai berikut:
- Iringan pada bagian keringan