Lihat ke Halaman Asli

FIRDA WIRANTI

Firda Wiranti

Strategi Guru dalam Memaksimalkan Proses KBM di SDN 01 Ciuyah

Diperbarui: 29 Juli 2021   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Situasi saat pandemi  memang membuat semuanya terbatas begitupun dengan proses kegiatan KBM (Kegiatan bealajar mengajar)disekolah.Bukan hanya guru,orang tuapun merasakan dampaknya dari terhambatnya kegiatan pembelajaran.Pembelajaran yang hanya dilakukan dengan proses daring tidak menghasilkan hasil yang optimal.

Dengan berjalanya kegiatan pembelajaran secara daring banyak siswa yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran yang disebabkan oleh beberapa hal,seperti contoh  terhambat karena tekhnologi.

Bukan soal tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan guru karena tidak paham,akan tetapi terhambat oleh fasilitas yang tidak mendukung seperti tidak memiliki kuota internet atau bahkan tidak memiliki smartphone.

Terkadang hasil dari tugas yang diberikan guru secara daing bukan hasil asli pengerjaan siswa melainkan orang tua.

Ada beberapa faktor orang tua mengerjakan tugas anaknya seperti halnya anaknya yang malah belajar dirumah,orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya belajar dirumah karena hanya menyebabkan pertengkaran bukan menyelesaikan tugas atau bahkan ada yang tidak menyelesaikan tugas sama sekali."Saya amah dari pada ribut sama anak udah mendingan gausah ngerjain aja,biarin aja soal nilai mah gimana gurunya"kata orang tua salah satu siswa.

Dengan keadaan dan situasi yang semakin tidak mendukung kepala sekolah beserta para guru melakukan langkah yang dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran agar kegiatan KBM tetap efektif.

Setiah harinya siswa diberikan tugas secara daring dan setiap perminggunya siswa diwajibkan menyerahkan tugasnya dengan cara dating keseolah selain membantu yang terhambat oleh fasilitas smartphone tekhnik ini juga dapat mengetahui hasil yang dikerjakan siswa.

Selain itu langkah yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dengan tetap menjalankan kegiatan kbm  dengan sekala kecil.Yaitu setiap kelasnya siswa dibagi 50% dengan tujuan agar kelas tidak terlalu penuh.Sehingga pada saat proses pembelajaran siswa duduk dengan satu meja satu siswa karena walaupun tetap belajar secara tatap muka tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu dengan menjaga jarak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline