Secara etimologi, kata akidah (aqidah) berasal dari huruf akar 'ayn, qaf, dan dal yang membentuk kata al-aqd yang berarti menghimpun atau memadukan sebagai unsur. Sedangkan menurut terminologi Akidah (Aqidah) adalah kepercayaan yang dianut oleh orang-orang beriman atau tali yang mengokohkan hubungan orang-orang beriman dengan Allah. Menurut W. Montgomery Watt, akidah sebagai salah satu istilah dalam islam yang mengalami perkembangan dalam penggunaannya. Pada permulaan islam, akidah belum digunakan untuk menyebut pokok kepercayaan islam yang bersumber dari syahadat, yakni dua kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kesaksian bahwa Muhammad itu utusan Allah.
Ajaran islam dibagi ke dalam dua bagian, yakni keyakinan dan perbuatan. Keyakinan dinamakan akidah, sedangkan perbuatan dinamakan akhlak yang dibagi menjadi akhlak kepada Allah, kepada sesama manusia, kepada alam, dan kepada lingkungan hidup. Dengan demikian akidah memandu akhlak, dan akhlak dipandu oleh akidah. Akidah islam memantapkan orientasi hidup dan kehidupan orang-orang beriman dengan fokus ke Allah. Hubungan akidah dengan akhlak adalah hubungan antara iman dan amal saleh atau hubungan antara keyakinan dan perbuatan. Manusia berasal dari Allah, diciptakan Allah, berada dalam genggaman Allah, dan akan kembali kepada Allah untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapann-Nya.
Akidah adalah landasan yang menyangga akhlak muslim. Diatas landasan akidah, akhlak dan kepribadian muslim berdiri tegak. Dengan akidah yang tertanam kuat pada jiwa, seorang muslim memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa, istikamah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai kekuatan yang menggoyahkan pendirian muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H