Lihat ke Halaman Asli

Anexarmenos

Panjang Umur Hal-hal Baik

Jatinangor: Kota Pendidikan tapi Rawan Curanmor

Diperbarui: 26 Juni 2024   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kepada Polsek Jatinangor yang Terhormat.

Disini saya sebagai salah satu mahasiswa yang sedang tinggal di daerah Jatinangor turut prihatin terkait maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor atau curanmor. Padahal Jatinangor digadang-gadang sebagai kota pendidikan karena terdapat empat Universitas yang jaraknya berdekatan di kota ini. Tetapi, kasus curanmor terus berdatangan dan menghantui para mahasiswa yang sedang berkuliah.

Data terbaru, dalam enam bulan terakhir ada sekitar 20 laporan terkait curanmor dan kebanyakan itu datang dari mahasiswa. Bahkan tak cuma mahasiswa saja, ada juga warga lokal Jatinangor yang turut kehilangan harta berharganya. Di sisi lain, sangat mungkin ada kejadian curanmor yang tidak terlaporkan.

Salah satu korbannya adalah teman saya sendiri. Dia kehilangan motor di kontrakan tempatnya tinggal. Motor yang hilang adalah Vario 150. Terakhir kali dia melaporkan pada Oktober 2023. Hingga sekarang pihak Polsek Jatinangor tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait laporan miliknya. 

Itu hanyalah salah satu kasus saja dari maraknya curanmor di Jatinangor dan kurangnya kinerja Polsek Jatinangor dalam menangani kasus tersebut. 

Padahal dampak dari curanmor sangat banyak. Banyak mahasiswa kehilangan motor yang menjadi satu-satunya transportasi mereka. Selain itu, mahasiswa juga terus-terusan merasa tidak aman dan dihantui rasa takut kendaraan bermotor mereka dicuri. Bahkan ketika motornya itu disimpan di indekosnya. 

Saya memahami tantangan Polsek Jatinangor, namun beberapa aspek pelayanan perlu perbaikan segera. Pertama, patroli polisi jarang terlihat di malam hari, saat curanmor marak terjadi. Kedua, laporan korban sering hanya diberi nomor tanpa tindak lanjut jelas. Ketiga, tidak ada kampanye aktif tentang cara mengamankan kendaraan.

Saya mengusulkan empat langkah nyata: tingkatkan patroli di area dan jam rawan, pasang CCTV di titik strategis, kolaborasi dengan petugas kos dan warga setempat, serta bentuk unit khusus anti-curanmor. Tindakan ini akan memberikan efek jera dan pencegahan yang signifikan.

Dari uraian ini intinya saya sebagai salah satu mahasiswa di Jatinangor turut mendorong Polsek Jatinangor agar serius dalam menangani kasus curanmor. Hal ini ditujukan guna menjadikan Jatinangor sebagai kota yang aman dan ramah bagi mahasiswa dan masyarakat setempat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline