Lihat ke Halaman Asli

Indonesia, Kekuatan Nomor 7 Dunia

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percayakah Anda bahwa Indonesia berada di urutan ke-7 dunia, untuk urusan kekuatan ekonominya? Dengan posisi tersebut, maka Indonesia bukan lagi masuk dalam jajaran G-20, tapi masuk ke jajaran G-7. Salah satu negara G-7 sekarang, akan tergeser posisinya oleh Indonesia. Namun, fakta itu baru akan terjadi pada tahun 2030. Dan pada 2050, kekuatan ekonomi Indonesia akan berada pada posisi ke-4 terbesar dunia. Bagaimana mungkin prediksi-prediksi itu muncul? Kenapa para ahli dan pakar dari luar negeri, membuat prediksi manis seperti itu? Apakah mereka tahu persis kondisi Indonesia?

Saudara-saudara ku sebangsa dan setanah air... hal-hal positif seperti yang disampaikan berbagai lembaga riset dunia, akan membuat kita tambah semangat untuk membangun. Mereka melihat, apa yang sekarang terjadi di Indonesia, pencapaian-pencapaian yang sudah diraih menjadi modal dan fondasi bagi bangsa kita untuk melesat. Kita punya modal kekuatan hebat dalam hal sumber daya manusia dan sumber daya alam. Kita punya fondasi kuat yang sekarang sedang dilakukan pemerintah. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan kondisi ekonomi makro yang relatif baik dan tumbuh serta stabilitas politik, keamanan dan pertahanan, yang juga relatif baik.

Dunia mengakui hal tersebut, sehingga membuat prediksi-prediksi yang membuat kita bertambah semangat. Bahwa, kita tidak kalah dibanding negara lain. Pakar ekonomi asal Inggris Jim O’Neill, memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi baru dalam waktu 20 tahun ke depan dan terus melesat dalam 40 tahun. O’Neill memasukkan Indonesia sebagai negara MINT (permen atau gula-gula, yang manis dinikmati). Negara MINT adalah gabungan nama 4 negara yang diperkirakannya akan melesat, yaitu Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki. Prediksi O’Neill ini tidak dapat dianggap sebelah mata, karena sebelumnya sang pakar asal Inggris inilah yang memperkenalkan istilah BRIC (Brasil, Rusia, India dan China) pada satu dekade lalu, yang akan menjadi kekuatan ekonomi baru dunia. Kalau melihat dari 4 negara itu, maka yang dari Asia hanya Indonesia.

O’Neill melihat bahwa Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang benar, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, iklim demokrasi yang bagus, serta keamanan yang makin baik. Hal-hal tersebut sangat bagus dalam mendukung dua modal utama Indonesia untuk dikembangkan yaitu sumber daya manusia yang melimpah dan sumber daya alam yang masih tersedia.

Dari data Bank Dunia dan Goldman Sachs, pertumbuhan Indonesia setelah masa reformasi atau krisis moneter 1998, memang sangat signifikan. Salah satunya dari pendapatan perkapita yang melonjak dari hanya US$800 pada tahun 2000, menjadi US$3600 pada 2013. Mereka memperkirakan, pendapatan perkapitan Indonesia pada 2050 adalah US$21.000. Produk domestik bruto Indonesia pada 2012 sebesar US$0,88 triliun, dan diprediksi pada 2050 akan menjadi US$6,04 triliun. Mengalahkan prediksi PDB di Inggris, Jerman, Italia dan Perancis.

Namun para pakar itu mengingatkan, Indonesia masih harus memperbaiki banyak hal. Yang sekarang dilakukan sudah baik, tapi sejumlah hal harus menjadi perhatian utama untuk menyokong prediksi-prediksi itu menjadi kenyataan. Tiga hal diantaranya adalah infrastruktur, kesenjangan dan pemberantasan korupsi. Kita harus memastikan bahwa pemerintahan mendatang, harus lebih giat dalam membangun infrastruktur, mengurangi kesenjangan si kaya dan si miski serta makin konsisten dan kuat dalam memberantas korupsi.

Kita sudah berada di trek yang benar, tinggal perbaikan di sana-sini dan memastikan sukses 2014 ini berjalan sesua i dengan harapan kita semua. Saya bermimpi... Indonesia akan menjadi negara maju, dengan pendapatan perkapita di atas US$10.000, dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Prediksi Jim O’Neill tentang MINT, seharusnya menjadi kenyataan, bahkan lebih cepat daripada yang diperkirakan. Ayolah kita jaga bersama-sama...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline