Lihat ke Halaman Asli

10 Prestasi Besar Pemerintahan SBY

Diperbarui: 30 Juli 2017   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di balik berbagai kelemahan dan serangan dari lawan politiknya termasuk melalui media massa, ternyata pemerintahan SBY berhasil menorehkan sejumlah prestasi yang tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Silakan dilihat dan tanggapi dengan data/fakta ya, jangan asal komentar. Tingkat intelektual Anda akan sangat terlihat dari komentar yang Anda keluarkan.

1.Kekuatan Ekonomi Nomor 10 Dunia 2014, versi Bank Dunia, dengan indikator  PDB dan daya beli.  Hal ini menunjukkan bahwa progress pembangunan Indonesia secara UMUM, sudah berada di jalur yang benar. Jika Indonesia mau menjadi negara HEBAT pada 2025, atau 2035, atau 2045, maka fondasi dasar yang saat ini sudah ada, harus dipertahankan. Sejumlah program yang benar dilanjutkan, yang kurang diperbaiki. Butuh terobosan-terobosan dari pemerintahan selanjutnya, untuk meningkatkan pembangunan ekonomi kita.

2.Masuk dalam G-20 Negara Ekonomi Terkuat Dunia pada 2009. Inilah prestasi besar Indonesia, masuk ke dalam jajaran negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia. Prestasi pada point 1 di atas adalah lanjutan dari prestasi sebelumnya. Ketika masuk dalam G-20, saat itu Indonesia baru berada pada posisi ke-19 terbesar dunia, yang kemudian terus bergerak ke posisi 16, dan terakhir posisi ke-10. Bukan hal mudah mencapai posisi tersebut, di tengah-tengah kondisi krisis ekonomi global pada 2008, yang efeknya masih terasa sampai sekarang.

3.Melunasi Utang IMF dan tidak lagi tergantung kepada lembaga tersebut. Anda mungkin sepaham bahwa banyak pihak menganggap IMF sebagai drakula ekonomi. Ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada 1998, IMF-lah yang dianggap sebagai juru selamat dengan memberikan utang. Namun, Indonesia menjadi amat tergantung kepada lembaga itu, dan terkekang padahampir semua sektor ekonomi. Pemerintahan SBY melihat ketergantungan itu sebagai hal negatif dan memutusnya secara tuntas pada 2005 lalu.

4.SBY juga membubarkan kelompok negara CGI (Sebelumnya bernama IGGI) yang biasa memberikan utang dengan syarat-syarat yang membebani dan mengekang Indonesia. Selama puluhan tahun CGI/IGGI menekan dan ikut serta mengatur jalannya pemerintahan Indonesia.

5.Menurunkan Rasio Utang Luar Negeri... nah yang ini yang sering menjadi perdebatan panjang. Utang Indonesia bertambah! Begitu teriakan nyaringnya. Padahal, justru rasionya berkurang drastis. Dulu, rasio utang kita selalu di atas 50% dari PDB. TIDAK SEHAT. Sama tidak sehatnya dengan negara kaya seperti Amerika dan Jepang, yang rasio utangnya di atas 100%. Kedua negara itu, bahkan “BELAJAR” kepada Indonesia bagaimana menjaga rasio utang berada di bawah 30%.  Saat ini rasio utang kita berada pada kisaran 23%. SEHAT.

6.Pendapatan Perkapita Naik, Kelas Menengah Naik. Jumlah pendapatan perkapita orang Indonesia naik signifikan dalam 10 tahun terakhir. Angkanya dari US$1000 pada 2004, menjadi US$3700 pada 2014 ini. Kenaikan itu seiring sejalan dengan naiknya jumlah kelas menengah Indonesia dari 37% menjadi 56%. Berbagai kenaikan itulah yang menyebabkan Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar nomor 10 dunia, karena daya beli orang Indonesia (khususnya kelas menengah) naik berkali-kali lipat.

7.Akhiri Konflik di Aceh. Ketika masih berpasangan dengan Yusuf Kalla, pemerintahan SBY berhasil menghentikan konflik di Aceh. Sampai sekarang, selama masa pemerintahan SBY, Aceh aman tenteram. Konflik yang sudah berlangsung selama lebih dari 30 tahun berakhir dengan damai. Rakyat Aceh mengakui betapa pemerintahan SBY menjadi salah satu faktor vital penyebab terjadinya perdamaian itu.

8.Pemberantasan Korupsi yang massif. Yuk sedikit beda sudut pandangnya. Ada yang mengatakan, korupsi merajalela. Kenapa disebut merajalela, karena makin banyak yang tertangkap. Dulu.... jarang sekali yang tertangkap, padahal korupsi sudah sejak lama merajalela. Justru sekaranglah, pada era SBY-lah, pemberantasan korupsi yang merajalela. Menteri ditangkap, dipenjara. Ketua partai penguasa, ditangkap dan dipenjara. Gubernur dan walikota/bupati juga ditangkap dan dipenjara karena korupsi. Tidak pandang bulu. Bahkan sampai akhir pemerintahannya, SBY terus mendukung KPK menangkapi pejabat korup (terakhir menteria agama Surydharma Ali yang ditangkap.) Pemberantasan korupsi di Indonesia mendapatkan apresiasi dari negara lain, dan mereka belajar dari KPK.

9.Pemberantasan terorisme yang efektif. Coba hitung berapa kali aksi teror besar terjadi selama pemerintahan SBY? Sudah jarang kan! Bahkan dalam 5 tahun terakhir, tak ada aksi teror besar terjadi. Kita sudah lebih aman jalan-jalan ke tempat umum dari ancaman teror. Padahal pada 2002-2004, kita berkali-kali diteror bom. Pemerintahan SBY melalui POLRI menerapkan strategi yang tepat dalam memberantas terorisme. Yang juga mendapatkan apresiasi dari negara lain. Terbukti banyak negara yang belajar ke sini.

10. Reschedul Kontrak Karya Tambah. Ini menjadi salah satu PR pemerintahan Indonesia pada setiap periode. Kontrak karya menyangkut sumber daya alam Indonesia. Pemerintah SBY menerapkan kebijakan khusus terkait kontrak karya, yang lebih menguntungkan buat Indonesia. Tidak radikal seperti harapan aktivis, tapi lebih baik dibanding pemerintahan sebelumnya. Yang paling rame dibicarakan terkait masalah ini adalah larangan ekspor bahan mentah mineral, yang membuat banyak negara dan perusahaan asing kebakaran jenggot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline