Lihat ke Halaman Asli

Aplikasi Matematika: Seharusnya Mencerdaskan Bukan Menjerumuskan

Diperbarui: 19 April 2023   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image source: google play store

Dahulu mengerjakan soal matematika rasanya susah sekali kalau tidak paham bagaimana konsep rumusnya. Biar mengerti dan paham kita harus datang ke teman yang lebih pintar, datang ke guru untuk bertanya, atau les di bimbingan belajar.

Namun sekarang zaman sudah berubah, belajar matematika bisa secara digital bahkan tanpa harus bertemu secara tatap muka dengan guru. Sangat beruntung siswa zaman sekarang bisa belajar dengan lebih mudah berkat adanya teknologi.

Sekarang belajar matematika jauh lebih mudah karena adanya aplikasi matematika yang bisa dimanfaatkan.

Berbicara soal aplikasi matematika, jujur saya merasa ada yang salah dari sebagian aplikasi ini. Bukan soal tampilan atau performa aplikasi tersebut, melainkan bagaimana penerapan aplikasi tersebut ketika digunakan oleh siswa.

Dan bagi saya, sebagian aplikasi matematika justru kurang mencerdaskan, tetapi malah menjerumuskan. Mengapa begitu? Baca artikel sampai selesai ya biar tidak salah paham.

 

Tidak Meningkatkan Kemampuan Siswa

Tentu Anda sudah tahu, sebagian besar aplikasi matematika cara kerjanya yaitu dengan memfoto soal lalu sistem memberikan jawaban beserta cara penyelesaiannya secara instan. Sudah banyak sekali siswa dan mahasiswa yang menggunakan aplikasi-aplikasi seperti ini ketika mengerjakan tugas dari guru ataupun dosen.

Bagi sebagian siswa cara ini dinilai cepat dan efektif, serta sangat berguna ketika harus mengerjakan PR matematika tapi sudah mepet deadline. Ndak perlu lagi buka buku untuk mencari rumusnya, karena jawaban dan cara penyelesaiannya langsung muncul di HP.

Ya memang sangat membantu, siswa juga bisa melihat dan membaca lagi cara penyelesaian yang diberikan untuk dipelajari. Tapi percayalah, sejatinya segala sesuatu yang instan kurang bagus bagi perkembangan otak.

Mungkin siswa langsung paham dengan caranya, namun hanya bersifat jangka pendek. Setelah beberapa hari, terlebih tidak membacanya lagi dijamin akan lupa dan tidak akan bisa memahaminya kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline