Kalau Jakarta punya menu sarapan nasi uduk, maka orang Sumsel dan Jambi punya menu sarapan yang namanya nasi gemuk.
Baik nasi gemuk maupun nasi uduk, keduanya memang punya kemiripan.
Dari tampilannya saja mirip, wajar saja kalau sebagian orang masih mengira bahwa nasi gemuk itu adalah nasi uduk, padahal keduanya berbeda dan cara membuatnya pun berbeda.
Nasi gemuk adalah nasi yang dimasak bersama santan kelapa dan daun pandan.
Biasanya disajikan juga dengan lauk pauk seperti telor dadar dan tempe oreg, selain itu ada juga tambahan bihun didalamnya.
Nasi gemuk sangat mudah ditemukan di sebagian besar Provinsi Sumatra Selatan dan Jambi.
Kenapa Disebut Sebagai Nasi Gemuk?
Karena arti gemuk sendiri menurut bahasa sini artinya enak, jadi nasi ini rasanya sangat enak.
Alasan lain mengapa dinamakan nasi gemuk yaitu banyaknya santan yang ditambahkan sehingga nasi menjadi gurih, dan semakin gurih nasi maka semakin enak rasanya.
Nasi gemuk sudah ada sejak tahun 1970 dan masih terus konsisten menjadi menu sarapan masyarakat Sumsel dan Jambi.
Bahkan makanan ini sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya UNESCO dengan nomor registrasi 2012002268 sejak tahun 2012.