Lihat ke Halaman Asli

Tukang Parkir, Ternyata Gak Cuma Pura-pura Bantu Tarik Motor

Diperbarui: 3 Desember 2022   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbincang dengan juru parkir. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Untuk sebagian orang, Bandung menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan destinasi dikala libur melanda. Tidak jarang orang berbondong-bondong untuk menikmati keindahan dan kesejukan kota Bandung.

Salah satu tempat yang memiliki banyak tempat wisata adalah Lembang. Lembang terletak di utara kota Bandung, lebih tepatnya berada di Kabupten Bandung Barat. 

Jaraknya yang tidak jauh dari pusat kota Bandung bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kalian untuk berwisata bersama teman maupun keluarga.

Lembang, yang terlihat elok berkat objek wisata yang indah dan pemandangan yang sejuk baik itu alami dan buatan, sudah sejak lama menjadi destinasi favorit bagi para pelancong. 

Nuansa sekitar Lembang yang masih kental dan alami dengan mudah memikat siapa saja yang datang. Soal macet sudah kerap terjadi di masa libur panjang. Namun hal tersebut agaknya tak menyurutkan keinginan wisatawan untuk tetap pergi ke sana.

Tidak lengkap jika pergi liburan namun tidak membawa buah tangan saat pulang, Lembang memiliki pasar tradisional yang merupakan elemen penting dalam kota yang membentuk karakter wilayah dan juga menjadi ruang publik dalam kota. Pasar paronama Lembang namanya, seluas 2,3 hektare.

Namun kisah tentang Lembang bukan melulu kisah tentang pemandangan elok dan wisatanya. Ada kisah tentang orang-orang biasa yang bejuang di sepanjang jalan panorma di pusat perbelanjaan kota itu agar bisa bertahan hidup. Imat (43), seorang juru parkir, salah satunya.

Ruang Parkir 

Imat, warga Paronama II RW 3. Sebelumnya ia bekerja sebagai serabutan air bor panggilan dari desa ke desa di sekitar Lembang hingga jual beli burung merpati yang tidak menentu uang nya.

Di sepanjang jalan Paronama, ada belasan lapak parkir yang terbagi secara bergantian. Iman biasa bekerja sejak pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline