Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Khamil Hakim

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Pentas Seni 1 Muharram Bersama KKN UNNES

Diperbarui: 15 Juli 2024   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana penonton Sumbing Art Ritual Culture Performance, Minggu (7/7/24). Foto: Dausbar

Temanggung -- Desa Temanggung kembali menggelar acara tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat, yaitu "Sumbing Art Ritual Culture Performance" yang diselenggarakan dalam rangka memperingati tahun baru Islam, 1 Muharram. Acara ini berlangsung selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, tanggal 6 dan 7 Juli 2024, di Nepal van Java, Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Acara ini menghadirkan berbagai pertunjukan seni budaya yang menakjubkan, mulai dari tari-tarian tradisional, wayang, hingga pagelaran musik Jawa. Tidak hanya itu, berbagai stand kuliner juga turut meramaikan acara, menawarkan aneka makanan khas yang menggugah selera. Pentas seni ini melibatkan partisipasi masyarakat dari berbagai kelompok umur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, serta mahasiswa KKN UNNES yang turut membantu panitia acara.

Mahasiswa KKN UNNES memainkan peran vital dalam menyukseskan "Sumbing Art Ritual Culture Performance" dengan memberikan bantuan yang signifikan kepada panitia acara. Mereka terlibat aktif dalam berbagai aspek persiapan dan pelaksanaan, mulai dari koordinasi logistik hingga pengaturan teknis pentas seni. Dengan semangat tinggi, mahasiswa-mahasiswa ini turut berkolaborasi dengan warga setempat, memastikan setiap detail acara berjalan lancar. Partisipasi mereka tidak hanya memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga menambah nilai edukatif bagi generasi muda dalam melestarikan budaya lokal.

Sejak dahulu, acara ini menjadi rutinitas tahunan di Dusun Butuh untuk merayakan tahun baru Islam. Kepala Desa Temanggung menyatakan, "Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keakraban antarwarga Desa Temanggung, serta melestarikan budaya setempat." Pernyataan ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap budaya yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

Antusiasme masyarakat sangat terlihat selama acara berlangsung. Mereka sangat bersemangat dan gembira menyambut acara yang telah menjadi tradisi ini. Bahkan, banyak warga dari desa-desa tetangga yang turut hadir, menambah semarak suasana. Acara ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Kepala Desa Temanggung dan tokoh masyarakat lainnya berpesan tentang pentingnya melestarikan budaya dan tradisi. Mereka berharap acara seperti ini terus diadakan setiap tahun, sehingga budaya Desa Temanggung tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya. "Harapan kami, acara ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadakan kegiatan serupa, sehingga budaya Indonesia akan terus dilestarikan," ujar Kepala Desa.

Kesuksesan "Sumbing Art Ritual Culture Performance" tahun ini membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap budaya setempat masih sangat tinggi. Oleh karena itu, acara semacam ini perlu diperbanyak dan ditingkatkan agar budaya Indonesia tetap hidup dan berkembang. Pentas seni budaya di Desa Temanggung menjadi bukti bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya, dan kegiatan semacam ini harus terus didukung dan dikembangkan.

Dengan demikian, kita berharap agar acara seperti ini dapat menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya kita. Semoga peringatan 1 Muharram yang penuh makna ini menjadi momentum untuk semakin mempererat persaudaraan dan memperkaya kebudayaan bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline