Lihat ke Halaman Asli

Firdatun Nasihah

Mahasiswa IAIN Jember

Parenialisme Beserta Pemikiranya

Diperbarui: 14 Mei 2020   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Aliran parenialiseme ini muncul karena adanya  reaksi progresivisme atau aliran yang bertentangan dengan progresivime.  parenialisme berasal dari kata parenial yang artinya abadi, kekal. 

Sedangkan dalam pengertian umum parenialisme berarti tradisi yang dianggap sebagai prinsip yang abadi.  Parenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses pengembalian keadaan sekarang.  Berdasarkan itu pendidikan parenialisme dianggap lebih memetingkan waktu lampau dari pada waktu kini. 

Ontologi parenialisme terdiri dari pengertian berupa individual, esensi, aksiden dan substansi. Epistemologi dari parenialisme ini menekankan bahwa memiliki pengetahuan tentang pengertian dari kebenaran yang sesuai dengan dengan realitas yang hakiki. Aksiologi parenialisme ini memandang masalah mengenainnilai berdasarkan asas-asas supranatural, khususnya mengenaintingkah laku manusia.

B. Tokoh-tokoh pa

1. Robert maynard hutchins

Ia lahir pada tanggal 17 Januari 1899 di New york, dan meninggal pada tanggal 14 Mei 1977 Merupakan seorang penganut aliran filsafat parenialisme berasal dari Amerika, ia berpendapat bahwa pendidikan parenialis yang fokus pada kekuatan intelektual siswa, hakikat manusia disetiap masyarakat sama, sehingga pendidikan adalah absolut dan universal.  Berdasarkan itu tujuan pendidikan parenialis adalah untuk memanusiakan peserta yaitu mengembangkan kemampuan rasio, moral, estetika

2. Ortimer Adler 

Ia lahir pada tanggal 28 desember 1902. Dan meninggal pada tanggal 28 Juni 2001. Ia seorang penulis yang populer pendidika dan filsuf Amerika. Dalam aliran parenialisme ia berpendapat jika seorang manusia adalah mahluk yang rasional yang merupakan hakikat yang seperti itu sepanjang sejarahnya, tentu manusia. Memiliki gambaran dalam program pendidikan, dan tidak mengikuti peradaban masa tertentu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline