Kendala yang dihadapi tenaga pendidik selama sistem pembelajaran daring ini sungguh banyak sekali. Kendala yang pertama itu karena tidak semua orang tua punya handphone lebih dari 2 pasti akan sulit untuk mengerjakan tugas-tugas apabila hp nya hanya 1 jadi yang mempunyai kakak akan bergantian dengan adiknya dalam proses belajar daring.
Kendala yang ke dua ada juga sebagian siswa walaupun mempunya handphone tetapi kuota jaringan internet tidak dan pasti siswa tersebut akan ketinggalan pelajaran. Kendala yang ke tiga terkadang ada sebagian siswa yang orang tua nya bekerja dan siswa tersebut harus belajar sendiri atau belajar dengan saudara/tetangga nya jadi terkadang tugas yang disampaikan tidak dimengerti.
Kendala yang dihadapi tenaga pendidik selama sistem pembelajaran daring ini sungguh banyak sekali. Kendala yang pertama itu karena tidak semua orang tua punya handphone lebih dari 2 pasti akan sulit untuk mengerjakan tugas-tugas apabila hp nya hanya 1 jadi yang mempunyai kakak akan bergantian dengan adiknya dalam proses belajar daring.
Kendala yang ke dua ada juga sebagian siswa walaupun mempunya handphone tetapi kuota jaringan internet tidak dan pasti siswa tersebut akan ketinggalan pelajaran. Kendala yang ke tiga terkadang ada sebagian siswa yang orang tua nya bekerja dan siswa tersebut harus belajar sendiri atau belajar dengan saudara/tetangga nya jadi terkadang tugas yang disampaikan tidak dimengerti.
"Menurut saya sangat terasa sih perbedaannya. Karena ketika menggunakan handphone untuk mengajar secara online yang paling bermain adalah otak saja jadi anak-anak pasti akan merasa jenuh dan bosan kalau lama-lama menatap layar handphone dan mengerjakan tugas, jadi saya sebagai pengajar terkadang sebagian waktu digunakan untuk zoom meeting agar dapat mengobrol secara tatap muka dengan murid-murid dan berbincang-bincang agar murid tersebut gak jenuh dalam belajar daring". Ujar Dwi Rahayu Guru SD, Juma'at (11/6)
Lebih lanjut lagi Dwi Rahayu mengungkapkan bahwa, apabila muridnya paham dengan materi yang dibagikan dan menjawab pertanyaan yang di berikan pasti ia akan paham. Saat melakukan zoom meeting ia menunjuk dengan acak muridnya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
"Harapan saya kepada Pemerintah yah semoga saja segera cepat dilaksanakan sekolah tatap muka lagi seperti dulu, karena sudah 1 tahun sekolah ditutup jadi kasian dengan murid yang kurang mampu dari ekonominya selalu telat dalam pengumpulan tugas. Semoga aja ada titik terang untuk negara kita ini agar semua sekolah di buka kembali dan dapat beraktifitas seperti sebelum adanya pandemic ini". Ujar Dwi Rahayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H