Lihat ke Halaman Asli

Dampak dari Korupsi

Diperbarui: 6 November 2016   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Korupsi merupakan tindak penyelewengan dana baik itu dalam jumlah yang kecil maupun besar. Di Indonesia kasus korupsi masih sering terjadi malah makin meningkat. Baik yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan, pegawai, dan oknum-oknum lainnya.Bahkan ada yang bilang bahwa jika ingin belajar bola ke Eropa, tapi jika ingin belajar korupsi ke Indonesia. Sungguh ini bukanlah sebuah prestasi, melainkan tindakan yang harus dimusnahkan. Karena korupsi berdampak di berbagai segi kehidupan masyarakat dan negara, diantaranya adalah :

1. Dampak Ekonomi

Dari segi ekonomi sangat terlihat jelas kerugian yang disebabkan oleh korupsi. Karena sangat berpengaruh pada menurunnya produktifitas baik barang maupun jasa.

2. Dampak Sosial Dan Kemiskinan Masyarakat

Pejabat yang korup menyebabkan masyarakat yang miskin menjadi semakin miskin. Dana yang seharusnnya diperuntukkan untuk masyarakat miskin malah digunakan untuk kepentingan pribadinya.

3. Runtuhnya Otoritas Pemerintah

Kasus korupsi yang marak terjadi membuat masyarakat menilai akan kebijakan-kebijakan dan efisiensi pemerintah. Contoh kasusnya adalah pembagian beras miskin.

4. Dampak Terhadap Politik Dan Ekonomi

dampak korupsi terhadap politik dan ekonomi merupakan dampak yang paling menonjol. Contohnya para calon kepala daerah melakukan kampanye dengan membagikan iming-iming berupa uang, sembako, dll tentu memerlukan dana yang besar. untuk itu jika sudah terpilih mereka akan memikirkan bagaimana caranya agar semua yang telah mereka keluarkan saat kampanye bisa kembali yaitu dengan korupsi.

5. Dampak Terhadap Penegakan Hukum

Di Indonesia penegakan hukumnya sangat lemah, karena aparat penegak hukum selalu tebang pilih. Dalam hal ini lebih menuju pada penyogokan. Misalnya menyogok jaksa, hakim, bahkan pengacara. Hal ini sudah biasa apalagi jika yang menjalani kasus adalah orang menengah keatas. Salah satu contoh yang sangat lazim terjadi adalah pada terdakwa pengedar narkoba. Para terdakwa ini pasti akan menyogok polisi untuk mengurangi alat bukti supaya hukuman yang mereka dapatkan juga lebih ringan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline