Kampus Merdeka merupakan sarana belajar diranah perguruan tinggi yang diluncurkan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pada pertengahan tahun 2021. Dengan adanya kebijakan Kampur Merdeka diharapkan agar mahasiswa memiliki pengalaman dan mengasah kemampuan dibidang kerja. Program Kampus Merdeka memiliki beberapa pilihan yaitu Kampus Mengajar, Magang, dan Studi Independent.
Pada program Studi Independent Bersertifikat Bacth ke-2 ini saya berkesempatan mengikuti kegiatan Studi Independent di ICE Institute, Universitas Terbuka dengan program Microcredential Game Developer. Game Developer memiliki 5 stream yaitu Game Artist, Game Design, Game Project Management, Game Programmer, Educational Game Developer dan ditutup dengan Capstone Project. Sebelum masuk ke beberapa stream yang ditawarkan, mahasiswa harus mengikuti seleksi terlebih dahulu. Disini saya berkesempatan mengikuti stream Game Design. Dimana stream ini memiliki tujuan untuk merancang sebuah game dengan menyusun Game Desgin Document (GDD) yang terdiri dari mekanik dalam sebuah game yang dibuat, flowchart, flowboard, cerita game tersebut, target audience, dll.
Selama mengikuti program ini, para peserta dibekali dengan kemampuan pemahaman mengenai game flow, game mechanic, game story, game layout. Kami juga dibekali cara untuk merancang sebuah game agar menarik para player agar bermain game yang kami buat. Setelah proses belajar selama 8 minggu, kami lanjut dengan Capstone Project sebagai syarat kelulusan mengikuti program MSIB. Capstone project merupakan tugas akhir yang mana kami akan digabungkan dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 10 orang dari 5 stream tersebut yang terdiri dari 2 orang game design, 2 orang game artist, 2 orang game project management, 4 game programmer dan 1 mentor. Dalam Captsone Project ini kami diharuskan membuat game prototype dengan tema serious game dengan waktu selama 6 minggu. Saya berkesempatan masuk dalam kelompok 15 yang membuat game berjudul Erborista -- The Story Of Sekar Sari yang bercerita tentang kisah Sekar yang bertekad membantu menyembuhkan warga desanya menggunakan obat-obatan herbal atau biasa yang dikenal dengan jamu. Program ini dapat membangkitkan semangat mahasiswa unutk dapat menimba ilmu khususnya dalam bidang game development dan melahirkan produk-produk game lokal anak bangsa yang dapat berrsaing dalam industry game.
Dengan mengikuti program MSIB selama 6 bulan pada Program Microcredential Game Developer ini tentu sangat bermanfaat bagi saya karena tidak banyak orang yang tahu mengenai kurikulum game di Indonesia. Dengan adanya program kampus merdeka seperti ini dapat meningkatkan pengembangkan talenta game di Indonesia yang nantinya dapat membantu mengembangkan negara melalui salah satu sector dalam industry game nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H