Lihat ke Halaman Asli

Firda EkaKurnia

Mahasiswa Universitas Jember

Kebijakan Pemerintah Selama Pandemi Covid-19 yang Memengaruhi Kehidupan Manusia

Diperbarui: 4 Juni 2020   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pendahuluan 

Saat ini dunia sedang dihadapi keadaan yang sangat berat. Bagaimana tidak sejak munculnya virus Corona keadaan dunia mulai berubah. Corona atau yang saat ini dikenal sebagai covid-19 merupakan virus yang awal kemunculannya dari Negara tirai bambu yaitu China. Setelah virus ini menyebar luar di China dan membuat segala aktivitas China berhenti seketika.

Selanjutnya, virus ini menyebar hampir ke seluruh dunia, begitu pun Indonesia. Covid-19 ini merupakan virus yang memberikan gejala ringan sampai berat pada penderitanya. Gejala yang disebabkan adalah sesak nafas, demam, batuk dan gangguan pernafasan. Selain itu covid-19 juga memberikan gejala yang cukup berat seperti sindrom pernafasan akut, bahkan sampai menyebabkan kematian. Munculnya virus ini bahkan sudah menjadi pandemi yang begitu besar.

Kehidupan manusia sebelum dan selama adanya pandemi covid-19 pastinya sangat berubah. Sebelum adanya pandemi ini kehidupan masyarakat di berbagai negara dapat dikatakan normal, semua sektor kehidupan berjalan dengan lancar. Kehidupan manusia tidak dibatasi, dan tidak ada larangan yang membuat semua kegiatan berhenti.

Untuk pertama kalinya saling berjauhan dan jaga jarak dapat memberi perubahan. Setelah adanya pandemi ini banyak sekaliperubahan semua lini sektor kehidupan berubah. Perubahan ini terasa seperti halnya pada sektor keuangan, kesehatan, politik dan banyak lagi sektor kehidupan yang terkena dampak terlebih sektor ekonomi yang memiliki dampak terbesar dari adanya pandemi ini.

Pembahasan 

Pemerintah merupakan bagian utama dalam memberikan kebijakan. Seperti yang kita tahu covid-19 ini sudah mengubah tatanan kehidupan. Semua diubah demi putusnya rantai penyebaran covid-19. Ketika kita lihat siswa angkatan 2020 dikatakan sebagai angkatan virus karena mereka lulus pada saat virus ini menyerang tidak ada ujian, tidak ada perayaan.

Bagaimana tidak sejak mewabahnya virus ini di Indonesia sekolah diliburkan aktivitas belajar mengajar dilakukan secara online. Sektor pendidikan menjadi imbas adanya covid-19. Selain kegiatan belajar dan mengajar dilakukan di rumah saja, kegiatan lain juga mengharuskan kita untuk dirumah saja. Seperti bekerja, beribadah, dll. Bersilaturahmi yang rutin dilakukan pada bulan Ramadan juga terhenti, komunikasi secara online sekarang menjadi solusi, saat sanak saudara tidak dapat bersilaturahmi.

Kebijakan itu datang ketika pemerintah menerapkan sistem Sosial distancing yang mengharuskan masyarakat untuk dirumah saja. Meskipun demikian masih banyak masyarakat yang keluar rumah karena kebutuhan ekonomi. Kebijakan social distancing ini adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan pusat. Di rumah saja tidak keluar rumah pastinya itu sangat susah bagi banyak masyarakat, khususnya para pekerja yang harus bekerja demi memenuhi kebutuhan.

Dengan adanya pandemi ini membuat pekerja kehilangan pekerjaannya, karena banyak dari kantor dan perusahaan mengurangi karyawan. Serta pendapatan mereka juga menurun karena, keadaan ekonomi yang memang sangat buruk. Tetapi pemerintah tidak serta merta mengeluarkan kebijakan tanpa adanya bantuan. Saat ini banyak sekali bantuan yang diberikan kepada mereka yang ter dampak seperti halnya bantuan sembako, uang tunai, dan gratisnya token listrik. Yang bantuan itu datang dari pemerintah maupun kelompok orang.

Ketika ekonomi memburuk bagaimana keadaan lembaga keuangan. Apakah mereka dapat bertahan? Itu merupakan sebuah pertanyaan bagaimana lembaga keuangan dapat terus berjalan. Pastinya dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai social distancing bahkan untuk sekarang ini di beberapa daerah menerapkan PSBB. Semua kegiatan perekonomian sangat menurun. Lembaga keuangan akan kehilangan nasabah karena banyak dari mereka tidak akan melakukan pinjaman atau pembiayaan. Karena untuk saat ini kebutuhan sehari-hari lebih dibutuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline