Lihat ke Halaman Asli

Jurnal Firda

Semoga ini menjadi futuhnya hati, juga 'amal jariyyah yang tak mati-mati.

Riak Tertawa

Diperbarui: 29 Februari 2024   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Riak air bertransformasi menjadi gemuruh,
Saat tawa ceria berhamburan di sekeliling.
Menyembunyikan luka di balik tirai,
Menahan tangis agar tak terurai.

Aku menepi sejenak,
Menatap rapuhnya diri yang kian goyah.
Bertanya pada jiwa yang terluka,
Mampukah aku berdiri tegak di dunia fana.

Ah, sungguh ironis
Tawa masih menghiasi bibir
Meski binar mata mulai meredup
Menyimpan luka yang tak terjamah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline