Bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan secara langsung atau tidak langsung oleh orang yang ahli yakni konselor kepada konseli dalam mengembangkan potensi dirinya atau untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi konseli. Serta guru BK Ialah sebagai sahabat yang terpecaya siswa dan memiliki peran sebagai pembimbing sehingga dari peran tersebut dapat menjadi kunci dalam keseluruhan proses siswa dalam dunia pendidikan seperti peran sebagai pengembangan potensi diri dan peran pencegahan masalah Anak adalah tanggung jawab kepada tiap keluarga, karena didalam keluarga seorang anak akan berkembang dan tumbuh baik secara fisik atau pun mentalnya. Akan tetapi setiap anak belum pasti memperoleh hak dari keluarga yang dialami seluruh orang, hal ini karena diakibatkan oleh beragam baik aspek internal ataupun eksternal. Salah satua spek yang pengaruhi perlakuan berbeda merupakan anak yang diberi kekurangan seperti anak yang mengalami keluarbiasaan atau keterbatasan baik secraa fisik atau mental, sosial dan emosional sangat berpengaruh dalam pertumbuhannya dan perkembangannya.
Sehingga dalam proses bimbingan dan konseling ini dapat memberikan peluang kepada anak untuk berkembang dan tumbuh yang tertuju dalam pembentukan karakter yang sesuai dan matang sebagaimana yang diharapkan serta bisa penuhi kebutuhan psikis seperti kasih sayang, rasa nyaman serta rasa akan percaya diri karena rasa percaya diri ini sangat penting dalam kehidupan kita adapun Percaya diri ini ialah suatu keyakinan dalam jiwa setiap individu bahwa kita yakin dengan kemampuan yang tekah milik sehingga kita bisa melewati tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu sesuai dengan kemapuan yang kita milik. Karena pada dasarnya semua manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Percaya diri ini hadir dari kesadaran kita bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus di lakukan. Percaya diri itu akan datang dari kesadaran seorang manusia bahwa kita memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang kita inginkan tercapai. Siswa ABK yang mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. dan kelemahan yang ada pada dirinya merupakan hal yang wajar dan sebagai motivasi untuk mengembangkan kelebihan yang dimiliki nya bukan dijadikan sebagai penghambat atau penghalang dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pengembangan kepercayaan diri adalah kebiasaan untuk menanamkan sifat percaya diri tersebut dengan memberikan suasana atau kondisi demokratis, yaitu siswa ABK dilatih untuk dapat mengemukakan pendapat kepada orang lain dan dilatih untuk berpikir mandiri dan diberi suasana yang aman sehingga siswa tersebut tidak takut berbuat kesalahan karena sesuasana demokratis memungkinkan individu melakukan evaluasi diri dan belajar dari pengalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H