Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) cabang Bojonegoro peringati "Hari Aksara Internasional" (08/09/2022) dengan luncurkan program baru. Program tersebut bernama "Akademi Literasi". Launching yang digelar di New Garasi Cafe ini dihadiri oleh para pemerhati pendidikan, pegiat literasi, mahasiswa, dan pelajar di kota ledre, Bojonegoro.
Acara yang dibawakan oleh Rian Adi Kurniawan ini sangat menarik, sebab narasumber yang hadir pada kesempatan kali ini adalah para pakar yang kompeten dalam bidang literasi. Narasumber tersebut, meliputi Ketua FTBM Bojonegoro, Bangun Setyawan Nugroho, General Manager Jatim TIMES Network, Heyanyo Ahmad, dan Leader Smartfren Community Nasional, Didik Jatmiko.
Ketua FTBM Jawa Timur, Imam Muhlas juga turut hadir pada kesempatan ini. Menurutnya, Bojonegoro menjadi pijakan utama untuk mengembangkan program literasi di wilayah Jawa Timur. "Kami bersyukur hari demi hari animo masyarakat tentang dunia literasi semakin meningkat," imbuh Ketua FTBM Jawa Timur yang akrab disapa Mas GeKa.
Ketua FTBM Bojonegoro yang akrab disapa Kak Bangun resmi membuka "Akademi Literasi 2022". Beliau menuturkan bahwa program tersebut nantinya akan fokus mempelajari tentang enam literasi dasar. "Selamat Hari Aksara Internasional 2022. Semoga para peserta Akademi Literasi nantinya mampu menguasai enam literasi dasar dengan memadai, sehi akan menghasilkan karya-karya yang berbobot," ungkapnya. Beliau juga menambahkan bahwa acara sarasehan yang dilaksanakan hari ini tidak lain tujuannya adalah syiar meningkatkan semangat literasi, serta memberikan kesempatan untuk berdiskusi bagi yang berminat mendirikan Taman Bacaan Masyarakat.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi literasi digital oleh Leader Smartfren Community Nasional, Didik Jatmiko. Beliau mendeskripsikan berbagai program Smartfren Community dalam bidang literasi. Narasumber yang akrab disapa kak Didik ini juga membuka peluang kerjasama untuk berbagai pihak.
General Manager Jatim TIMES Network, Heryanto Ahmad juga menekankan pentingnya literasi digital. Menurutnya, perkembangan digitalisasi tidak bisa dicegah. Oleh karena itu, para pendidik harus memanfaatkan hal tersebut sebagai media pembelajaran dan meningkatkan minat literasi bagi anak-anak."Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, hanya ada 1 orang yang serius membaca dari 1000 orang pembaca," ungkapnya.
Para hadirin sangat antusias menyimak pemaparan jurnalis senior tersebut mengenai tips menulis dan ilmu jurnalistik dasar. Sesi diskusi berlangsung dengan sangat seru, terlebih lagi ada banyak hadiah dan door prize yang disponsori oleh Smartfren. Sesi foto dan makan bersama menutup acara sarasehan literasi FTBM Bojonegoro.[RRW]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H