Jumat (27/05/2022) Kongres Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) ke-III resmi dibuka. Kegiatan akbar tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PERGUNU Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chamim,M.A., Mustasyar PBNU Dr. As'ad Said Ali, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Prof. Dr. Ahmad Muzakki, Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, serta stake holder lainnya secara offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan silaturahmi guru NU yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto ini juga dihadiri oleh 1094 delegasi dari 34 wilayah provinsi dan 512 pengurus cabang kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Kongres yang akan dilaksanakan selama empat hari ini mengusung tema "Guru Mulia Membangun Peradaban Dunia". Rangkaian kegiatan yang dimulai pada Kamis (26/05/2022) hingga Minggu (29/05/2022) ini meliputi bazar, pengajian, sarasehan, gebyar selawat, bedah buku, serta sidang pleno.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa resmi membuka Kongres dengan menabuh rebana. Selain itu, gubernur Jatim juga memberikan bekal kepada guru Nahdlatul Ulama untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan kompetensi dalam menghadapi berbagai tantangan pendidikan seperti saat ini.
Pembelajaran berbasis IT juga harus senantiasa diterapkan dalam pembelajaran di madrasah-madrasah untuk mengikuti perkembangan era digitalisasi. Namun, penguatan keimanan dan kecerdasan spiritual menjadi perhatian yang paling utama.
"Guru PERGUNU yang inheren dengan nilai-nilai agama, seharusnya mampu memberikan contoh relevansi antara ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama kepada anak didik," ungkapnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya integrasi ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama, sehingga PERGUNU menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai religius pada anak didik.
Gubernur Khofifah juga berpesan bahwa guru-guru memegang peranan besar dalam memotivasi anak didik untuk mewujudkan cita-cita yang besar. "Ketika kita berbicara daya saing, maka hal yang harus digarisbawahi adalah bagaimana membangun kepercayaan diri dari para guru untuk mampu memberikan guidance, peta profesi, dan langkah-langkah yang harus disiapkan anak didik dan para santri dalam membangun mimpi dan mewujudkannya," pesan Gubernur Khofifah.
Daya kreatifitas, inovasi, critical thinking, complex problem solving, dan kolaborasi adalah kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru, khususnya PERGUNU.(RRW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H