Lumajang- Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa yang biasanya dilakukan secara berkelompok di suatu desa, tapi adanya pandemi covid-19 sistem pelaksanaan KKN mengalami perubahan. Universitas Jember berupaya untuk mengubah sistem KKN agar tetap bisa dilakukan di masa pandemi tapi juga tidak menimbulkan potensi meningkatnya penularan virus, yaitu dengan cara mengubah sistem pelaksanannya menjadi KKN Back to Village. KKN BTV ini dilakukan di desa asal masing-masing mahasiswa dan dilakukan secara mandiri.
Salah satu mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember bernama Fira Tri Wulandari melakukan kegiatan KKN di desa asalnya, yaitu Desa Karanganom yang terletak di Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Bapak Kusbudiono S.Si, M.Si. Tema yang diambil adalah Literasi Masyarakat saat Pandemi Covid-19.
Menurut Fira Tri Wulandari anak-anak tingkat sekolah dasar di desanya mengalami kesulitan belajar selama pandemi karena tidak bisa membaca, bahkan tugas sekolah yang diberikan bukan dikerjakan oleh mereka tapi oleh orang tuanya. Hal ini menyebabkan menurunnya semangat belajar dan tanggung jawab anak-anak. Kegaiatan belajar mengajar saat pandemi ini sangat kurang pendampingan baik dari guru atau orang tua. Selain masalah tersebut, anak-anak mengalami kesulitan jika belajar mengenai sains.
"Anak-anak tingkat sekolah dasar memang sudah dikenalkan mengenai sains melalui bacaan tetapi karena belum bisa membaca dan bahasa yang sulit dipahami bagi mereka, akhirnya mereka sulit memahami dan berfikir bahwa sains itu sulit, jadi saya berusaha untuk mengenalkan sains yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan melakukan percobaan sederhana. Contohnya Minggu 29 Agustus kemarin saya mengadakan kelas sains tentang proses terjadinya hujan dengan menggunakan alat-alat yang banyak ditemui di kehidupan sehari-hari dan menggunakan bahasa yang sederhana, jadi anak-anak lebih mudah memahami" imbuh Fira Tri Wulandari mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada anak-anak tingkat sekolah dasar di desanya Fira menyusun beberapa program kerja yang akan dilakukan selama 1 bulan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kelas sains yang diadakan merupakan salah satu kegiatannya untuk meningkatkan literasi anak-anak tingkat sekolah dasar di desanya. Kelas sains yang diadakan Fira adalah kelas sains mengenai proses terjadinya hujan. Fira menggunakan alat dan bahan sederhana yaitu toples bening dan tutupnya, mangkok kecil, dan es batu.
Fira mulai memperagakan bagaimana proses turunnya hujan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Fira mengibaratkan toples adalah bumi sedangkan tutup toples adalah langit. Anak-anak lebih mudah memahami dengan cara pengibaratan daripada dikenalkan dengan istilah yang asing bagi mereka.
Kegiatan lain yang Fira lakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak-anak adalah pembagian majalah edukasi anak agar mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar membaca. Fira berharap program kerja yang dilakukan akan memberi dampak positif terhadap anak-anak sekolah dasar di desanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H