Lihat ke Halaman Asli

Bermain Peran Meningkatkan Perkembangan Anak

Diperbarui: 7 April 2022   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pengertian Bermain Peran

Bermain peran adalah bermain dengan menggunakan imajinasi atau khayalan yang menggunakan bahasa atau berpura-pura bertingkah laku seperti benda, situasi, dan bidang tertentu yang di dunia nyata tidak pernah dilakukan. Oleh sebab itu, bermain peran melibatkan dunia khayalan anak. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan pada pendidikan anak usia dini karena dengan khayalan atau imajinasi anak masih baik untuk dikembangkan. Sugihartono (2007: 83) menjelaskan bahwa metode bermain peran merupakan metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik dengan cara memerankan tokoh.

Tujuan Bermain Peran 

Tujuan bermain peran adalah agar anak-anak dapat bersosialisasi, bernegosiasi dan saling mendukung dengan orang lain. Bernegosiasi merupakan hal yang penting bagi anak mengingat anak selalu berinteraksi dengan orang lain. Bermain peran dapat dapat meningkatkan perkembangan fisik, kognitif, emosional, bahasa, dan sosial anak.

Manfaat Bermain Peran 

Bermain peran memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1) Keterampilan berbahasa

Bermain peran meningkatkan kemampuan berbahasanya, karena bermain pura-pura, anak-anak melatih pemahaman dari bahasa lawan bicaranya dan belajar bergiliran memainkan perannya. Keterampilan seperti ini penting dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak.

2) Keterampilan sosial

Keterampilan sosial bisa didapat dari anak yang berpura-pura menjadi orang lain, yaitu dengan berinteraksi dan bekerjasama dengan temannya. Keterampilan sosial ini penting bagi anak untuk persiapan masuk sekolahnya..

4) Meningkatkan kecerdasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline