Sabtu, 3 Agustus 2024 - Jemparingan merupakan kegiatan memanah sejak zaman Kerajaan Mataram yang menjadi salah satu tradisi di Yogyakarta. Jemparingan termasuk dalam 10 Objek Pemajuan Kebudayaan yang berupa Olahraga Tradisional. Jemparingan dilakukan dengan posisi duduk (lenggah) ketika sedang membidik. Hal ini mengajarkan agar konsentrasi penuh pada objek sasaran yang akan dibidik dan memberikan pesan untuk konsentasi penuh pada tujuan yang ingin dicapai.
Dulunya, pada masa kepemimpingan Sultan Hamengku Buwono I kegiatan ini dilakukan di lingkungan istana saja. Kegiatan ini dulunya dimainkan oleh peserta kalangan keluarga Kerajaan mataram hingga dijadikan sebagai sebuah perlombaan di kalangan prajurit Kerajaan. Kini jemparingan sudah semakin banyak dikenal masyarakat sebagai olahraga tradisional yang harus terus dilestarikan.
Kegiatan Jemparingan yang diadakan oleh Kemendikbudristek RI mulai tanggal 3 -- 27 Agustus 2024 ini diikuti oleh peserta nasional dan internasional. Para peserta telah tiba di Jakarta sejak 29 Juli 2024 dan bersiap untuk mengikuti kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan tahun 2024.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri Bregada Langensastro (nunggal semi) yang merupakan sebuah komunitas atau paseduluran olahraga panahan tradisional di Yogyakarta. Komunitas ini merupakan salah satu komunitas tertua di Yogyakarta yang berdiri pada 18 Maret 2012 atas inisiatif warga kampung Langenastran Yogyakarta sebagai bentuk menghidupkan Kembali tradisi dan budaya yogykarta sembari berolahraga dan berolahrasa.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di beberapa wilayah, salah satunya di wilayah Yogyakarta. Beberapa Lokasi yang akan dijadikan sebagai kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 adalah Griya Langen Homestay, Pondok Puspita Homestay, dan tempat pelatihan di Sekretariat Langensastro yang berada di Kraton Kota Yogyakarta.
Antusias luar biasa dari para peserta nasional maupun internasional dalam mengikuti serangkaian kegiatan Jemparingan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 ini dengan penuh semangat dan antusiasme. Terbukti dari banyaknya peserta yang hadir adalah kalangan anak muda yang turut memeriahkan kegiatan dengan belajar bersama serta mengenal tentang tradisi dan budaya Yogyakarta.
