Lihat ke Halaman Asli

FirasN

Mahasiswa

Nasionalisme di Zaman Rasulullah

Diperbarui: 27 November 2019   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maulid Nabi Muhammad, Habib Luthfi Ingatkan Sejarah dan Nasionalisme ujar Habib Luthfi di halaman Masjid Jami' Baturrahman, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (23/11/2019).

Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya atau Habib Luthfi mengisi acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam ceramahnya Habib Luthfi mengingatkan peringatan Maulid Nabi salah satunya untuk tidak melupakan sejarah. "Letaknya maulid di dalamkan supaya kita tidak melupakan sejarah, jadi sudah dirintis masalah sejarah semenjak Nabi Allah Ibrahim," ujar Habib Luthfi

Habib Luthfi mengatakan, Nabi Muhammad SAW tidak hanya mencontohkan bagaimana caranya membangun peradaban masyarakat. Namun, menurutnya Nabi Muhammad juga mengajarkan tentang nasionalisme.

"Dari sebelum lahir sampai dilahirkannya, bagaimana perjuangannya beliau dalam membangun umat, membangun masyarakat, dan lain sebagainya. Tidak dalam satu sisi agama saja, nasionalisme pun sudah diajarkan oleh Baginda Nabi SAW," kata ulama kharismatik kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, ini.

Habib Luthfi mengatakan kecintaan Nabi Muhammad pada Negara Arab merupakan contoh ajaran nabi terhadap nasionalisme. Sehingga menurutnya, warga Indonesia perlu mencontoh kecintaan terhadap Tanah Airnya.

"Kecintaan kepada dunia Arab, saya adalah bangsa Arab. Status kebangsaan Rasullulah dengan tegas memberikan contoh pada kita semua saya adalah bangsa Indonesia," ujar Habib Luthfi.

Habib Luthfi menyebut bila memiliki rasa nasionalisme, namun tidak mengetahui sejarah maka hal tersebut tidak baik. Menurutnya, muslim yang kuat merupakan muslim yang tidak melupakan sejarah.

"Nasionalisme kita tidak tahu sejarah ngambang, kalau kita ingin menjadi muslim yang kuat jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Baru kita memiliki kepada umat ini, pada bangsa ini, kasih sayang ini, pada umat karena kita tau sejarah," tutur ulama yang kerap bicara soal persatuan dan kebangsaan ini. Alfatihah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline