Lihat ke Halaman Asli

Hai_Ly19

pelajar

Empati

Diperbarui: 15 Januari 2023   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini adalah sayyidul ayyam atau pemimpin hari-hari, ia adalah hari Jumat, hari ini memang aku dan adikku sekolah, namun adikku yang bernama Zari sedang sakit, dari tadi malam.

Aku akan menceritakan peristiwa ketika adikku yang bernama Zari sedang sakit, kurang lebih ia sakit selama sepekan, aku minta maaf kalau aku tidak bisa menceritakan dengan detail, sebenarnya aku cukup susah mengingat kejadian itu tidak terlalu penting (bagiku) dan sudah berlalu beberapa hari dari Zari sembuh.

Hari Selasa dan rabu berturut-turut hingga hari ke lima dan tujuh mungkin tidak kuceritakan detail, langsung saja ya. Hari ini hari pertama, seperti biasa aku diantar oleh ayahku ke sekolah, kali ini aku hanya bersama adikku yang bernama Abdul Haliim. Di perjalanan aku menyempatkan menghafal Hadist Arbain yang nanti akan disetorkan di sekolah.

Tak sampai tiga puluh lima menit atau mungkin tiga puluh menit aku berada di atas aspal, ya kini aku sudah sampai di sekolah, sudah cukup banyak yang datang dan bertebaran di kelas-kelas, lorong kelas, dan halaman.

Setelah berbagai kegiatan belajar, akhirnya datang pula waktu yang kira-kira mayoritas siswa menyukainya, waktu itu adalah waktu kepulangan, setelah merajuk pulang akhirnya siswa diperbolehkan untuk pulang.

Sambil menunggu penjemput aku bermain bersama teman-teman di Pos satpam, lalu ayah memanggilku dan bilang aku akan dijemput ibu, karena ayahku hendak mengisi khotbah di salah satu masjid yang cukup jauh dan akan langsung ke sekolah kembali.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ibuku datang juga, aku pun langsung bersiap-siap, setelah itu hujan deras, aku dan ibuku hanya pakai motor, jadi kita menunggu hujan reda dan baru melanjutkan perjalanan pulang.

 Waktu pun berlalu aku sudah sampai di rumah, Zari masih sakit aku tidak boleh mengganggunya, aku pun mengajak adik-adik untuk tidak mengganggu Zari dan bermain di luar saja.

Setelah matahari pasti ada bulan, siang pun kini digantikan malam aku dan adik-adikku tidur, semalaman aku tidur nyenyak, tapi orang tuaku begadang untuk menjaga adikku. 

Hari berikutnya adikku terlihat membaik, ia sudah bermain dengan teman-temannya, tiba-tiba Bulik datang dan mengajak kami ke tempat Embah. Kami pun ikut, sebelum ke tempat Embah kami mampir membeli soto terlebih dahulu.

Lalu kami pergi ke tempat Embah, di sana aku dan adik-adikku hanya mendengarkan radio hingga tertidur, aku tertidur cukup lama aku baru bangun setelah adik-adikku membangunkanku dengan berbagai cara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline