Lihat ke Halaman Asli

Firasat Nikmatullah

@sekjend.kafir

Gelar Sarjana dan Tsunami Cinta dari Umi Setyowati

Diperbarui: 10 Januari 2025   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang ibunda yang sedang mendoakan anaknya. [Sumber: iStockphoto.com]

Ketika seseorang bilang bahwa kata-kata punya kekuatan untuk menyentuh hati dan jiwa, mereka pasti bicara soal karya Umi Setyowati, penulis andal di Kompasiana.

Jadi gini, barusan banget, aku dapat puisi dari Bunda Umi Setyowati. Dan puisi ini bukan kaleng-kaleng, Guys! Ini adalah hadiah atas pencapaian meraih gelar sarjana.

Bayangin deh, tiap bait dalam puisi Bunda itu kayak tsunami cinta yang menerjang, bikin klepek-klepek ditambah humor cerdas yang bikin perut sakit karena ketawa.

Bunda ini maestro orkestra kata-kata, bikin harmoni yang menggugah perasaan. Puisi ini benar-benar kayak tsunami kecil yang mengguncang, membawa gelombang cinta, kasih sayang, dan perhatian seorang ibu ke anaknya yang nendang banget.

Bunda Umi Setyowati bukan penulis biasa. Dia penyihir kata-kata yang bisa menggabungkan elemen-elemen beda jadi satu kesatuan yang harmonis. Dalam tiap karyanya, Bunda selalu berhasil menyelipkan pesan moral dan motivasi yang jleb. Ini bukan cuma soal keindahan bahasa, tapi juga gimana kata-kata bisa jadi alat tajam buat menyampaikan pesan mendalam.

Tiap kali baca puisi Bunda, rasanya kayak dapat suntikan energi yang bikin semangat langsung melesat ke luar angkasa! Bunda paham banget cara nyisipin cinta, kasih sayang, dan kebijaksanaan dalam satu adonan kata-kata yang bikin hati dan pikiran meledak, kayak perpaduan ayam goreng sambel pete dengan kue cubit—unik, tapi bikin nagih!

Di balik setiap kata yang ditulis, ada cinta dan dedikasi mendalam. Bunda selalu tahu cara buat nyemangati dan nginspirasi dengan cara tak terduga. Kehadiran Bunda dalam hidupku adalah anugerah yang selalu kusyukuri.

Lewat karyanya, Bunda ngajarin banyak hal tentang kehidupan, cinta, dan semangat buat terus maju. Sebagai penulis, Bunda punya kemampuan luar biasa buat bikin pembaca merenung sambil tertawa.

Dia bisa menyentuh hati dengan kalimat sederhana yang sarat makna, sekaligus menghadirkan senyum di wajah pembaca dengan selera humor yang segar dan menggelitik.

Dan tahu nggak, puisi Bunda bukan cuma rangkaian kata-kata indah, tapi juga pengingat bahwa dalam hidup, cinta dan tawa adalah dua elemen yang tak terpisahkan. Kombinasi ini kayak nyatuin nasi goreng ayam dengan kue cubit—dua hal yang beda, tapi menghasilkan kenikmatan sempurna!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline