Lihat ke Halaman Asli

Harus Dibatalkan! PPN 12 Persen Jadi Pertaruhan Kredibilitas Presiden Prabowo Subianto

Diperbarui: 24 Desember 2024   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden ke-8 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto (tengah). [Foto: Instagram @prabowo]

Jadi gini, guys. Ketika pemerintah ngumumin bakal naikin Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi 12 persen, banyak yang terkejut kayak lihat harga kopi naik dua kali lipat.

Ini adalah langkah besar yang diambil Presiden Prabowo Subianto. Tapi, apakah langkah ini bakal bikin dia dipuja atau malah dihujat?

Latar Belakang Kebijakan PPN 12 Persen

Pemerintah kita lagi pusing banget nyari duit buat nutupin pengeluaran yang banyak. Terus kepikiranlah mereka buat naikin PPN jadi 12 persen. Tapi, ini kayak jualan es di Antartika, susah banget diterima!

Banyak yang takut kalau kebijakan ini bakal bikin rakyat susah, terutama kelas menengah ke bawah. Bayangin aja, harga bakso di pinggir jalan jadi setara harga pizza restoran!

Dampak Ekonomi dan Sosial

Naiknya PPN ini bakal berdampak luas. Dari sisi ekonomi, harga barang dan jasa bakal naik, dan otomatis daya beli masyarakat jadi menurun. UKM? Mereka bakal jerit-jerit karena biaya operasional ikut naik.

Dari sisi sosial, bisa-bisa emak-emak di pasar berubah jadi aktivis dadakan yang demo gara-gara harga cabai naik gila-gilaan!

Kredibilitas Presiden Prabowo Subianto

Sebagai presiden baru, Prabowo Subianto lagi jadi sorotan publik. Kebijakan PPN 12 persen ini jadi ujian besar buat kredibilitasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline