Lihat ke Halaman Asli

Fira Riyanti

Finger not found

Menggali Makna Waktu dalam 'Pukul Setengah Lima' Sebuah Karya Penuh Emosi dari Rintik Sedu

Diperbarui: 22 November 2024   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Pukul Setengah Lima by Rintik Sedu sumber gambar  : Gramedia 

Judul buku : "Pukul Setengah Lima" by Rintik Sedu

Sinopsis  : menceritakan tentang anak perempuan bernama Alina yang menjelma menjadi seorang Marni ketika berkenalan dengan laki-laki yang ia temui di bus pada petang pukul setengah lima. dalam hidupnya selalu ada kebohongan menemani hari-harinya. apakah Marni akan mengakhiri kebohongan nya, akan kah Marni mejadi sosok baru membawa kebahagiaan untuknya?

Di setiap bagian buku, kita akan menemukan pergulatan batin si tokoh utama yang harus memilih antara menyimpan kenangan atau merelakan segala sesuatu yang pernah dimilikinya. Pukul setengah lima menjadi simbol dari waktu yang terus berputar, tanpa bisa diulang atau dihentikan.  

Kelebihan buku

Salah satu hal menarik yaitu gaya sang penulis buku ini, memilih kata yang begitu indah dalam setiap diksinya namun tetap mudah dipahami. tiap kata perkata runtutan kalimat yang mengayun membawa emosi dan menyentuh hati para pembacanya. tidak hanya itu karater yang diciptakan nya selalu memiliki ciri khas yang unik dan terasa sangat hidup. Pembaca akan mudah merasa terhubung dengan perjalanan emosional sang tokoh, yang digambarkan dengan sangat mendalam dan penuh perasaan. 

Buku ini mampu membuat pembaca merasakan apa artinya ketika seseorang berhadapan dengan kenyataan yang pahit, yaitu kehilangan. Rintik Sedu dengan cerdas mengeksplorasi tema-tema seperti ketidakpastian, penyesalan, dan harapan---tema yang begitu dekat dengan kehidupan nyata banyak orang. Pembaca yang sedang menghadapi atau pernah mengalami kehilangan, baik dalam hubungan pribadi atau lainnya, pasti akan menemukan kenyamanan dan pengertian dalam halaman-halaman buku ini. 

Kekurangan buku

Alur yang maju mundur ketika sang tokoh mengalami hal yang dejavu mungkin awalnya terkesan bingung membedakan mana alur waktu cerita sekarang dan alur waktu dulu ketika mengingat hal yang dulu pernah dilalui. Selain itu, beberapa bagian buku terkesan sedikit repetitif, dengan tokoh yang terus-menerus berhadapan dengan perasaan yang sama. Namun, ini bisa dimaklumi mengingat tema utama buku ini adalah mengenai penerimaan diri dan waktu yang terus berjalan. 

Pesan yang Dapat Diambil

Buku ini mengajarkan kita tentang pentingnya waktu, bagaimana setiap detik yang berlalu membawa kita pada perubahan---baik yang kita sadari maupun yang tidak. Pukul Setengah Lima mengingatkan pembaca untuk tidak menunda-nunda kehidupan dan untuk memanfaatkan waktu dengan bijak. Kehilangan memang bisa menjadi bagian dari hidup, tetapi bagaimana kita menghadapinya dan melanjutkan perjalanan hidup adalah hal yang jauh lebih penting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline